Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 6 Kurikulum Merdeka: Ketahanan Pangan Lokal
Simak kunci jawaban dari lima pertanyaan mengenai ketahanan pangan lokal mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 6 Kurikulum Merdeka.
Penulis: tribunsolo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 6 Kurikulum Merdeka.
Pada halaman tersebut terdapat soal mengenai materi bab 1 yaitu Mengenalkan dan Mempromosikan Produk Pangan Lokal Indonesia.
Siswa terlebih dahulu membaca teks di atasnya yang berjudul Ketahanan Pangan Lokal untuk menjawab lima pertanyaan pada halaman tersebut.
Kemudian, siswa diminta membuat kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk mendiskusikan jawaban dari lima soal tersebut.
Selanjutnya, berikut ini soal dan kunci jawaban dari lima pertanyaan tersebut.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 6
1. Pada teks di atas terdapat beberapa kosakata yang perlu dipahami artinya. Temukan arti kosakata berikut ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemudian gunakan kosakata tersebut untuk menyusun kalimat baru yang berbeda dengan yang ada di dalam teks. Kalian bisa menggunakan tautan (link) berikut untuk menemukan arti kata-kata tersebut: https://kbbi.kemdikbud.go.id.
a. Basis
Jawaban: Basis adalah dasar.
Contoh kalimat: Daerah Sumedang adalah basis penghasil beras di Jawa.
b. Komoditas
Jawaban: Komoditas adalah barang dagangan utama.
Contoh kalimat: Komoditas utama ekspor Indonesia ke luar negeri adalah produk perkebunan seperti kopi.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 14 Kurikulum Merdeka: Kalimat Fakta dan Opini
c. Replikasi
Jawaban: Replikasi adalah penduplikatan.
Contoh kalimat: Teknologi pengolahan sagu bisa direplikasikan di daerah lain seperti Maluku dan sekitarnya.
d. Rasional
Jawaban: Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis.
Contoh kalimat: Secara rasional sudah saatnya penduduk Indonesia tidak bergantung pada jenis makanan pokok berupa beras.
e. Adaptasi
Jawaban: Adaptasi adalah penyesuaian diri.
Contoh kalimat: Untuk mengganti makanan pokok dari beras kepada jenis lain memang membutuhkan proses adaptasi.
f. Inisiatif
Jawaban: Inisiatif adalah prakarsa.
Contoh kalimat: Kementerian Pertanian mempunyai inisiatif untuk melakukan gerakan mengganti makanan pokok dari beras dengan jenis yang lain.
g. Hayati
Jawaban: Hayati adalah mengenai hidup; berhubungan dengan hidup.
Contoh kalimat: Biologi adalah salah satu dari ilmu hayati.
2. Salah satu produk pangan lokal yang ada di wilayah Indonesia Timur adalah sagu. Mengapa sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang?
Jawaban: Sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang karena Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia yaitu wilayah Papua dan Papua Barat.
3. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat?
Jawaban: Upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat seperti membangun kelompok kampung penghasil sagu.
Warga di dalam kelompok kampung itu diperkenalkan teknologi pemanenan dan pengolahan sagu menjadi tepung menggunakan alat buatan I Made Budi, pengajar di Universitas Cenderawasih.
4. Mengapa sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan? Jelaskan disertai bukti!
Jawaban: Sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan karena sumber pangan lokal seperti sagu diolah secara lokal pula oleh masyarakat setempat, bukan oleh industri yang kebanyakan menghasilkan zat karbon.
5. Jika sagu adalah sumber pangan lokal di daerah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku, adakah sumber pangan lokal yang berasal dari daerahmu? Jelaskan bagaimana potensi sumber pangan lokal yang berasal dari daerah kalian tersebut dalam minimal delapan kalimat.
Jawaban: Sumber pangan lokal yang berasal dari daerah peserta didik berasal, contohnya sebagai berikut.
Surakarta memiliki potensi sumber pangan lokal yang cukup menjanjikan, meskipun wilayahnya lebih dikenal sebagai kota besar.
Lahan pertanian yang terbatas tetap menghasilkan beberapa komoditas pangan lokal. Beberapa potensi sumber pangan lokal di Surakarta, seperti abon, jenang, dan serabi.
Potensi pangan lokal di Surakarta juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan beberapa cara.
Salah satunya dengan penguatan jejaring pemasaran melalui cara membangun kerjasama antara petani, pelaku usaha, dan pemerintah.
Hal tersebut dapat meningkatkan distribusi dan pemasaran produk pangan lokal.
Dengan begitu, Surakarta tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya, tetapi juga melestarikan budaya kuliner.
Perkembangan potensi pangan lokal tersebut juga akan meningkatkan perekonomian daerah.
Itulah kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada halaman 6 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11.
Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
(mg/Mardliyyah)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia