Persaingan Dunia Kerja Kian Ketat, Lulusan Perguruan Tinggi Dituntut Skill, Kompetensi hingga Etika
Rudyono mengingatkan, persaingan di dunia kerja maupun usaha kian ketat. Bukan cuma persaingan sesama anak bangsa semata, tapi juga para pencari kerja
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - Seorang lulusan perguruan tinggi harus bersaing di dunia kerja, berbekal ilmu yang dikuasai, terutama di tengah digitalisasi dunia industri.
Hal itu diungkap Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945, Rudyono Darsono.
"Memiliki kemampuan yang mumpuni di dalam dunia teknologi dan informatika karena mereka dipaksa oleh keadaan untuk bisa belajar dan melakukan praktik menggunakan software dan aplikasi digital," kata dia dalam keterangannya pada Sabtu (26/10/2024).
Pernyataan itu disampaikan saat acara wisuda mahasiswa pada program sarjana, magister dan doktor di Klub Kelapa Gading, pada Kamis (24/10/2024).
Rudyono mengingatkan, persaingan di dunia kerja maupun usaha kian ketat. Bukan cuma persaingan sesama anak bangsa semata, tapi juga para pencari kerja dan pelaku usaha mancanegara.
"Karena persaingan kalian hari ini tidak hanya persaingan domestik, tapi sudah masuk ke dalam persaingan-persaingan global," ujarnya.
Agar dapat bersaing maupun membangun bangsa, para wisudawan maupun wisudawati diharapkan terus meningkatkan diri. Kuncinya, mereka harus memiliki integritas, etika, kompetensi.
"Dan kemampuan teknologi yang harus kalian kuasai, di samping penguasaan bahasa asing. Supaya kalian tidak tertinggal akan persaingan global yang lebih keras lagi ke depan," ungkap Rudyono.
Baca juga: Karyawan Masa Kini Dibayangi Beban Kerja Berlebih, Isu Kesehatan Mental Jadi Tren
Rudyono yakin alumni UTA '45 Jakarta bisa bersaing di dunia kerja maupun usaha.
Apalagi pengalaman sulit semasa pandemi Covid-19 telah berhasil mereka lalui.
Didukung oleh pengembangan digitalisasi yang pesat, UTA 45 terus berusaha untuk mengimbangi perkembangan yang ada pada dunia industri agar lulusannya siap terjun ke dunia kerja.
Rudyono meminta mereka melakukan yang terbaik saat ini, bukan hanya sekedar merencanakan masa depan.
"Membuat rencana hari esok, adalah sebuah kegiatan yang sangat baik, merupakan sebuah pemikiran yang sangat baik. Tetapi berbuat yang terbaik pada hari ini, adalah keputusan untuk mendapatkan hari esok yang lebih baik," tandasnya.
Baca juga: Sepak Terjang Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo
Sementara itu, Rektor UTA '45 Jakarta, Rajes Khana meminta wisudawan dan wisudawati untuk berbuat baik serta mengabdikan diri kepada bangsa, usai lulus dari perguruan tinggi.
"Dimana pun kamu berada nantinya. Apa pun tugas kamu sebagai seorang profesional, ingat ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kamu injak, yang kamu pegang, berilah perhatian dan kontribusi untuk bangsa Indonesia untuk ibu pertiwi. Jangan pernah menghalalkan segala cara, menghalalkan kewenangan dengan mengutak-atik peraturan," imbuh Rajes.
Ia meminta lulusan perguruan tinggi menggunakan keahlian mereka dengan baik.
Mereka diharapkan mengedepankan integritas dalam bekerja.
"Saya tak mau melihat alumni UTA 45 Jakarta bermasalah saat memegang salah satu kewenangan, untuk membantu Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Rajes pun berharap para alumni nantinya bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
"Keadilan sosial itu penting. Lihat sekelilingmu, jangan kamu bahagia sendiri. Sekeliling juga berhak menikmati kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpahnya," jelas dia.
Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta Toni Toharudin mengatakan, keberhasilan yang para wisudawan dan wisudawati raih hari ini adalah hasil kerja keras, tekad dan juga ketekunan yang luar biasa. Ia pun mengapresiasi turut diwisudanya Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. M Muklas Rowi serta Dr. Ikhsan Tanjung.
"Ini adalah bukti nyata bahwa proses belajar dan peningkatan diri tidak mengenal batas usia dan jabatan," ujarnya.
Baca juga: Menteri Abdul Muti Bakal Kaji Ulang Kurikulum Merdeka UN hingga Zonasi Buatan Nadiem Makarim
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo berharap para wisudawan serta wisudawati mendapat hal baik dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Para orangtua mereka diharapkan menerima kebanggaan usai anak-anaknya diwisuda.
"Semoga para wisudawan mendapat hidayah dan anugerah dari Allah SWT. Semoga para orangtua bangga bahwa anak-anaknya telah lulus dengan penuh pengorbanan, tapi hasilnya akan baik bagi bangsa ini," tandas Bambang.