Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Bagaimana Menyikapi Fenomena LGBT yang Muncul di Kalangan Pelajar?

Fenomena LGBT merupakan isu sensitif, tetapi tidak bisa diabaikan. Guru dan  sekolah memiliki peran penting dan strategis dalam menghadapinya.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bagaimana Menyikapi Fenomena LGBT yang Muncul di Kalangan Pelajar?
(Thinkstock)
Ilustrasi LGBT. Fenomena LGBT merupakan isu sensitif, tetapi tidak bisa diabaikan. Guru dan  sekolah memiliki peran penting dan strategis dalam menghadapinya. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena LGBT merupakan isu sensitif, tetapi tidak bisa diabaikan. Guru dan  sekolah memiliki peran penting dan strategis dalam menghadapinya.

 

Founder Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) Ruth Adriani mengatakan, ada perbedaan pendekatan dalam menghadapi kasus LGBT di dunia pendidikan.

Baca juga: Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Seks LGBT di Jaksel, Tiga Orang Ditetapkan Tersangka

Pihaknya berharap ada standar kebijakan yang lebih jelas bagi sekolah dalam menangani isu tersebut.

Hal ini merujuk pada survei internal yang dilakukan pihaknya pada awal Februari ini, dimana 56,5 persen sekolah telah melakukan sosialisasi terkait fenomena LGBT dalam berbagai bentuk layanan Bimbingan Konseling (BK) dan pendekatan berbasis agama.

Sementara 43,5 persen sekolah lainnya belum memiliki program sosialisasi khusus, umumnya karena menunggu arahan dari pemerintah atau hanya menyisipkan materi dalam pembelajaran lain seperti pacaran sehat atau kesehatan reproduksi.

Berita Rekomendasi

“Fenomena LGBT merupakan isu sensitif, tetapi tidak bisa diabaikan,”  ujar Ruth dalam webinar bertajuk Fenomena LGBT di Kalangan Generasi Muda, Tantangan dan Peran Pendidikan, Sabtu (15/2/2025).

Penyebab dan Dampak

Founder Rumah Guru BK & Widyaiswara di PPSDM Kemdikdasmen RI, Ana Susanti menjelaskan, fenomena menyimpang ini semakin meningkat di kalangan generasi muda.


Mengutip berbagai referensi, ada beberapa faktor kecenderungan LGBT pada individu.

“Seperti ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, lingkungan sosial dan pergaulan yang memberikan pengaruh terhadap orientasi seksual, serta pengalaman traumatis seperti kekerasan atau pelecehan yang dapat menjadi pemicu,” ujar Ana.

Baca juga: Kondisi Terbaru Bunker Bar Pesta LGBT di Kebayoran Lama, Tutup Permanen setelah Beroperasi 1 Tahun

Sementara dari sisi psikologi, psikolog Ulifa Rahma menjelaskan, orientasi seksual dan identitas gender dipengaruhi oleh interaksi faktor yang kompleks, termasuk aspek biologis, psikologis, dan sosial.

Faktor sosial yang berperan mencakup pola asuh keluarga, dinamika lingkungan, serta tingkat dukungan emosional yang diterima individu.

Beberapa tanda yang dapat dikenali meliputi perubahan dalam interaksi sosial, tingkat kecemasan yang meningkat, serta keterlibatan terhadap komunitas tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas