Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Contoh Tugas Refleksi Profesional Modul Guru Kelas MI dalam PPG Kemenag 2025

Inilah contoh Tugas Refleksi Profesional modul Guru Kelas MI topik 1-8 dalam PPG Kemenag 2025 di lms.ppgkemenag.id sebagai referensi.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Contoh Tugas Refleksi Profesional Modul Guru Kelas MI dalam PPG Kemenag 2025
Kolase Tribunnews.com/Canva
TUGAS REFLEKSI PROFESIONAL - Grafis contoh Tugas Refleksi Profesional dalam PPG Kemenag 2025 modul Guru Kelas MI topik 1-8 yang dikerjakan di lms.ppgkemenag.id sebagai referensi bagi guru PAI yang dibuat di aplikasi Canva Premium, Senin (17/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Simak contoh Tugas Refleksi Profesional pada modul Guru Kelas MI dalam PPG Kemenag 2025.

Contoh Tugas Refleksi Profesional ditujukan untuk bapak/ibu guru kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) di Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2025.

Bapak/ibu guru dapat menuliskan jawaban Tugas Refleksi Profesional di LMS PPG Kemenag (lms.ppgkemenag.id) setelah mengerjakan Tugas Mandiri Profesional yang terdiri dari topik 1-8.

Contoh Tugas Refleksi Profesional modul Guru Kelas MI topik 1-8 di bawah ini, hanya sebagai referensi untuk bapak/ibu yang kesulitan mengerjakan tugas.

Simak contoh Tugas Refleksi Profesional dalam PPG Kemenag 2025 untuk modul Guru Kelas MI topik 1-8 yang dikerjakan di lms.ppgkemenag.id, dikutip dari channel YouTube Kang UY:

Tugas Refleksi Profesional 

Dari modul yang Anda pelajari, silakan:

  1. Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
  2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
  3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!
  4. Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
  5. Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!

Jawaban: 

  • Topik 1: Bahasa Indonesia
  • Topik 2: PPKn
  • Topik 3: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
  • Topik 4: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
  • Topik 5: Matematika
  • Topik 6: Pembelajaran Tematik
  • Topik 7: Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter
  • Topik 8: Moderasi Beragama

MATERI: PENDIDIKAN NILAI DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Berita Rekomendasi

Pendidikan nilai dan pendidikan karakter merupakan bagian integral dari sistem pendidikan yang bertujuan membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik. Pendidikan ini diintegrasikan ke dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, seperti upacara bendera, kegiatan gotong royong, dan program mentoring. Selain itu, lingkungan sekolah harus diciptakan agar positif dan inklusif, di mana siswa merasa aman dan dihargai.

Para guru tidak hanya bertugas mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga memfasilitasi diskusi tentang dilema moral dan mendorong refleksi siswa terhadap nilai-nilai yang mereka pegang. Sekolah juga perlu menjalin kemitraan dengan orang tua dan komunitas untuk memperkuat penanaman nilai-nilai karakter di luar lingkungan sekolah.

Pengalaman praktis yang mendukung pendidikan nilai dan karakter misalnya adalah kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, yang menanamkan nilai tanggung jawab dan kerja sama. Diskusi kelompok tentang isu-isu sosial yang kontroversial juga dapat mengembangkan pemikiran kritis dan toleransi. 

Sebaliknya, contoh yang bertentangan adalah pemberian hukuman fisik yang merendahkan siswa, merusak rasa percaya diri, dan menanamkan nilai kekerasan. Kurangnya keteladanan dari guru dalam hal kedisiplinan dan kejujuran juga dapat menghambat pembentukan karakter positif siswa.

Pendidikan nilai dan karakter menghadapi berbagai tantangan. Misalnya pengaruh negatif media sosial, kurangnya keteladanan dari orang dewasa, dan perbedaan nilai antara sekolah dan keluarga. Tantangan lainnya adalah sulitnya mengukur dampak pendidikan karakter secara kuantitatif, serta minimnya sumber daya dan pelatihan bagi guru. 

Namun, dari tantangan ini, kita belajar bahwa pendidikan karakter memerlukan pendekatan yang berkelanjutan, kolaboratif, dan kontekstual. Hikmahnya, pendidikan karakter yang efektif tidak hanya membentuk individu yang cerdas, tetapi juga berintegritas, berempati, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Untuk mewujudkan pendidikan nilai dan karakter yang efektif, diperlukan rencana aksi komprehensif yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kurikulum melalui pemetaan nilai, pembelajaran berbasis nilai, dan penilaian karakter yang holistik, serta memperkuatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti program mentoring, kegiatan sosial, dan klub karakter. 

Selain itu, budaya sekolah harus mendukung dengan keteladanan guru, lingkungan positif, dan penghargaan karakter, serta melibatkan orang tua dan masyarakat melalui sosialisasi program, kemitraan, dan pelatihan orang tua. Evaluasi dan refleksi berkala melalui pengumpulan dan analisis data, serta tindak lanjut, memastikan program terus berkembang dan efektif dalam membentuk karakter positif siswa.

Kesimpulan:

Pendidikan nilai dan karakter merupakan investasi jangka panjang dalam membentuk individu yang berintegritas, berempati, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan pendekatan yang berkelanjutan, kolaboratif, dan kontekstual. Dengan dukungan dari seluruh pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan komunitas, pendidikan karakter dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral dan etika yang kuat.

Baca juga: Contoh Tugas Refleksi Profesional Modul PAI, PPG Kemenag 2025

*) Disclaimer: 

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas