Kapal Kemanusiaan Antarkan 1.000 Ton Bantuan untuk Palu dan Donggala
Pangan, medis, dan logistik kian mendesak dibutuhkan oleh penyintas gempa dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi
Editor: Content Writer
Pangan, medis, dan logistik kian mendesak dibutuhkan oleh penyintas gempa dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi, di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Merespons kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memberangkatkan Kapal Kemanusiaan untuk Palu dan Donggala.
Pemberangkatan Kapal Kemanusiaan ini menjadi ikhtiar serius penanganan kedaruratan, setelah lebih dari sepekan bencana tersebut melumpuhkan ibu kota Sulteng dan sekitarnya.
Kapal Kemanusiaan (KK) untuk Palu dan Donggala berangkat pada Senin (8/10), membawa 1.000 ton logistik dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Taipa, Palu.
Kapal dilepas secara resmi oleh Senior Vice President ACT sekaligus Presiden Global Wakaf N. Imam Akbari dan Rudi Hanafiah selaku General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Surabaya.
Dalam sambutannya N. Imam Akbari mengatakan betapa besarnya dampak bencana di Palu dan Donggala. Hampir semua sendi kehidupan di Palu lumpuh, terlihat dari krisis yang melingkupi wilayah tersebut selama sepekan terakhir.
Tidak hanya korban jiwa dan luka, gempa dan tsunami juga menghancurkan infrastruktur serta membuat pangan, air bersih, dan logistik menjadi langka. Bahkan krisis juga terjadi di daerah lain, seperti Parigi Moutong dan Sigi.
“Dampak bencana Palu dan Donggala amat besar, oleh karena itu kami juga berikhtiar besar untuk mendampingi warga terdampak di masa tanggap darurat ini. Evakuasi dan layanan medis masih berlangsung. Bantuan logistik dan pangan terus didistribusikan dari berbagai wilayah di Indonesia. Keberangkatan Kapal Kemanusiaan yang membawa 1.000 ton logistik adalah salah satunya. Ini membuktikan besarnya animo kepedulian masyarakat terhadap korban bencana di Palu, Donggala, dan Sigi,” papar Imam, Senin (8/10).
Bencana Palu dan Donggala menggugah empati dari berbagai elemen masyarakat Indonesia, termasuk PT ASDP Ferry Indonesia (Persero). Bersama ACT, BUMN di bidang transportasi laut tersebut menyiapkan kapal berkapasitas 1.000 ton untuk melayarkan bantuan ke Palu. Kapal tersebut yakni KM Melinda, kapal yang didapuk sebagai Kapal Kemanusiaan untuk Palu dan Donggala.
Rudi Hanafiah selaku General Manager PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Surabaya mengatakan, dalam setiap peristiwa bencana, ASDP selalu membantu dan mengirimkan armadanya. Hal ini mengingat ASDP memiliki armada yang cukup memadai dan efektif menjangkau lokasi bencana di seluruh Indonesia.
“Secara khusus kami memiliki kapal dan kapasitas angkut secara besar, oleh sebab itu kami perlu bekerja sama dengan pihak yang lebih berpengalaman (ACT) dalam pendistribusian bantuan ke lokasi bencana,” terang Rudi.
Apalagi, imbuh Rudi, kapal yang mengusung bantuan kemanusiaan ke Palu ini diberangkatkan dari dermaga Ujung, Tanjung Perak Surabaya.
“Ini adalah kali pertama kapal bantuan berangkat dari Surabaya dalam kapasitas besar. Oleh sebab itu, ini kesempatan besar membantu saudara-saudara kita di Palu,” jelasnya.
Selain melalui Surabaya, ASDP sebelumnya telah memberangkatkan kapal bantuan yakni KMP Julung julung dari Toli Toli Sulawesi Utara ke Palu dan KMP Drajat Paciran dari Surabaya ke Palu. ASDP berkomitmen mengirimkan bantuan ke Palu melalui beberapa kota, yakni balikpapan, Mamuju, Toli Toli, Bitung, Surabaya dan Jakarta.