Kompetisi Sobat Bumi Pertamina Lahirkan Inovator Energi Terbarukan
Para pemenang Kompetisi Sobat Bumi yang telah melampaui sejumlah seleksi ketat ini merupakan bibit unggul pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Sejak diluncurkan pada Juli 2020, kini Kompetisi Sobat Bumi telah memasuki tahap akhir dan melahirkan sejumlah pemenang. Para pemenang yang telah melampaui sejumlah seleksi ketat ini merupakan bibit unggul dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian HUT 63 Pertamina sekaligus upaya perusahaan dalam mendorong pengembangan energi terbarukan.
“Di usia ke-63 tahun, Pertamina secara proaktif terlibat dalam pengembangan energi terbarukan. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka Panjang dengan memberi perhatian khusus pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan,” ujarnya.
Kompetisi Sobat Bumi sendiri terdiri dari dua kategori, yaitu kategori proyek inovasi energi baru & terbarukan dan kategori teori sains.
Untuk pelaksanaan kategori Proyek Inovasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Pertamina bekerja sama dengan Pertamina Foundation. Kategori ini diperuntukkan bagi peneliti, dosen, praktisi, penggiat energi serta pengabdi masyarakat yang memiliki ketertarikan terhadap energi baru terbarukan.
Kategori ini telah menghasilkan 3 tim terbaik dari total 360 tim pendaftar yang akan memperoleh hadiah berupa dana pengembangan proyek sebesar Rp 500 juta, piala Menteri Riset dan Teknologi, serta kesempatan untuk mengimplementasikan proyek EBT bersama Pertamina dan Pertamina Foundation.
Sementara untuk kategori Teori Sains, Pertamina bekerja sama dengan Fakultas MIPA Universitas Indonesia yang saat ini telah memasuki babak Seleksi Nasional untuk menghasilkan empat pemenang. Para pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 10 Desember 2020, bertepatan dengan HUT Pertamina ke-63.
Kategori ini dibuka untuk seluruh mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta dari semua program studi atau jurusan. Total pendaftar untuk kategori ini meraih animo yang luar biasa, yaitu sebanyak 12.799 mahasiswa dari 134 Universitas dan Sekolah Tinggi di Indonesia yang telah mendaftar ke dalam 4 (empat) bidang kompetisi, yaitu Kimia, Fisika, Matematika, dan Biologi.
“Melalui Kompetisi Sobat Bumi, Pertamina ingin menghasilkan calon SDM unggul untuk menjadi calon inovator energi baru dan terbarukan, demi keberlangsungan energi bangsa. Kompetisi Sobat Bumi merupakan bentuk nyata penerapan SDGs Goal 4, yaitu Quality Education, yang bertujuan untuk peningkatan kualitas Pendidikan; dan juga SDGs Goal 7, yaitu Affordable & Clean Energy. Pada saat yang bersamaan, kegiatan ini merupakan program untuk mengimplementasikan ISO 26000 yang juga memiliki nilai strategis untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah terisolir. Harapannya, berangkat dari kompetisi ini akan muncul prototype yang mampu dikembangkan di R&D Pertamina untuk dapat diimplementasikan secara komersil namun tetap memberikan manfaat optimal di masyarakat,” tambahnya.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, melalui Kompetisi Sobat Bumi, ingin menghasilkan calon SDM unggul untuk menjadi calon inovator dengan memberikan kualitas pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.
“Kompetisi Sobat Bumi juga memiliki nilai strategis mengingat implementasi inovasi energi dari pemenang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah terisolir,” ujar Arya.
Menurut Arya, berangkat dari kompetisi ini diharapkan akan muncul prototype yang mampu dikembangkan di R&D Pertamina untuk bisa diimplementasikan secara komersil namun tetap memberikan manfaat optimal di masyarakat.
“Dengan pelaksanaan kompetisi sobat bumi kami juga mendorong semua lapisan masyarakat untuk dapat menyalurkan ide-ide kreatifnya yang dapat memberikan kontribusi positif atau peningkatan di masyarakat, lingkungan, dan alam,” imbuh Arya.
Dalam kesempatan yang sama, pejabat Dekan FMIPA UI, Dr. Rokhmatuloh, M. Eng. menuturkan “Pada seleksi tingkat nasional ini kompetensi peserta menuju babak final lebih teruji dan persaingan antar peserta semakin kompetitif, tantangan yang dihadapi para peserta pun semakin besar melalui penyelesaian soal-soal yang bersifat analitik. Peserta yang belum berhasil lolos ke babak final jangan berkecil hati karena peluang untuk membuktikan kompetensi di bidang sains masih terbuka lebar di Kompetisi Sobat Bumi selanjutnya.“