HUT ke 63 Tahun, Ini 10 Bakti Pertamina untuk Negeri
Pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini, Pertamina juga terus memberikan sumbangsihnya pada bangsa dan negara.
Editor: Content Writer
Untuk mewujudkan itu, Pertamina sudah membentuk 5 subholding yakni Upstream, Gas, Refinery & Petrochemical, Commercial & Trading, dan Power & NRE, serta satu Shipping Company.
Pertamina juga konsisten mempersiapkan calon pemimpin masa depan melalui berbagai program strategis antara lain Trailblazer dan Catalyser yang telah mendapatkan pengakuan internasional dan Prime untuk mempersiapkan BOD serta beragam capability development programs antara lain GM Academy dan Megaproject Academy.
Bakti keempat adalah meningkatkan ketahanan energi. Pertamina terus berkomitmen menjamin ketahanan dan ketersediaan energi nasional.
Saat ini, tingkat produksi migas domestik dan internasional Pertamina tercatat mencapai 862 MBOEPD.
Pertamina juga telah melakukan survei seismik 2D seluas 31.153 km2 atau menjadi yang terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir ini, sebagai upaya menemukan giant discovery migas di Indonesia. Tahun ini, Pertamina juga mendapat tambahan contingent resources migas baru sebesar 133 MMBOE dari pengeboran sumur eksplorasi Wolai-2 dan Akasia Prima-1 serta reassessment lapangan yang sudah ada.
Selain itu, Pertamina juga menambah kapasitas tangki timbun BBM dan Avtur sebesar 148 ribu KL di wilayah Indonesia timur.
Selanjutnya, Proyek Langit Biru Cilacap beroperasi sejak Juli 2019, sehingga berhasil menurunkan impor Pertamax sebanyak 668.000 barel per bulan (setara USD 700 juta/tahun).
Kelima, adalah menjamin akses energi dan memprioritaskan pelayanan prima. Pertamina memastikan produk BBM dan gas dapat dinikmati rakyat Indonesia dengan pelayanan berkualitas. Dimulai dari pengelolaan stok nasional yang baik didukung pemanfaatan time to buy yang tepat dan efisien. Kemudian, memastikan rantai suplai berjalan lancar yang didukung 270 unit tanker, termasuk 2 unit kapal VLCC 300.000 DWT baru untuk mengangkut minyak mentah, 118 depot dan 7.000 mobil tangki.
Saat ini, Pertamina melakukan distribusi energi melalui lebih dari 7.000 SPBU dan 188 ribu pangkalan LPG. Untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kemandirian desa, saat ini sebanyak 2.192 unit Pertashop telah beroperasi.
Dalam rangka memperkuat layanan, kini 5.518 SPBU telah terdigitalisasi dan lebih dari 6 juta pengguna MyPertamina serta 5.930 kecamatan terjangkau layanan Pertamina Delivery Service yang dilayani melalui Pertamina Call Center 135 yang telah mendapat pengakuan dunia.
Bakti keenam, mengembangkan potensi nasional untuk kedaulatan energi nasional. Pertamina mengoptimalkan sumber daya alam lokal yang besar dan mendorong kemakmuran masyarakat sekitar.
Pertamina telah sukses memproduksi 1.000 barel/hari Green Diesel (D100) di Kilang Dumai dan berhasil melakukan uji coba Green Gasoline di Plaju dan Cilacap. Selain itu, ada sebanyak 14 wilayah kerja geothermal dengan kapasitas terpasang 672 MW own operation dan 1.205 MW joint operation contract (JOC).
Portofolio energi bersih Pertamina lainnya antara lain proyek pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di area kilang dan SPBU Pertamina.
Kemudian, Pertamina juga ikut mengupayakan coal gasification menjadi DME sebagai substitusi LPG untuk mengurangi impor dan rencana mengembangkan Industri Baterai untuk Electric Vehicles (EV) bersama konsorsium BUMN.