Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Deputi II Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018, Irjen Pol Royke Lumowa, turut ambil bagian sebagai pembawa obor Asia Games 2018 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (29/7/2018).
Royke menjadi pembawa obor pada etape ketujuh, dari Gedung Kesenian menuju Polrestabes Makassar. Ia merasa sangat antusias, karena keterlibatannya dalam kegiatan rangkaian Pra-Asian Games ini di Makassar, seperti mengingatkan kembali kenangannya di usia muda.
“Rute kirab api obor di Kota Makassar, mengingatkan masa kecil saya dahulu, yang sering lari pagi dengan rute yang sama di sini. Cuma, arahnya saja yang berlawanan. Setiap hari saya lakukan sebelum saya menjadi taruna Akpol”, ujarnya.
Pada kirab obor Asian Games di Makassar, Royke menerima api obor dari mantan atlet karateka andalan Indonesia, Faizal Zainuddin.
Kakorlantas Polri yang menggemari olahraga sepeda berpesan untuk memanfaatkan momentum Kirab Obor Asian Games dengan sebaiknya untuk bangsa Indonesia.
“Tadi pagi Presiden jalan sehat bersama ratusan ribu masyarakat untuk promosikan Asian Games 2018, antusiasme masyarakat besar, sekarang Torch Relay juga, semuanya mendukung, semoga yang terbaik dan sukses untuk Indonesia”, ujar Royke di sela-sela kerumuman masyarakat.
Kemeriahan penyambutan tinder box api Asian Games tampak di kota Makassar, usai melintasi Tanjung Bira, Bulukumba.
Setibanya di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, tepat pada pukul 13.00 WITA, tinder box langsung dinaikkan ke kapal Dewa Ruci dan berlayar menuju dermaga Lantamal VI untuk upacara penyambutan sekaligus penyalaan obor oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono.
Selanjutnya, pada pukul 14.40 WITA api obor dibawa ke tugu Mandiri, dan diarak oleh seluruh masyarakat ke Jalan Haji Bau, lalu konvoi ke anjungan Kota Makassar.
Di sini, obor disambut dengan tarian Jenaka Gandrang Bulo. Obor lalu dikirab mengelilingi kota dengan rute menuju Fort Rotterdam, Gedung Kesenian, Polrestabes Makassar, Planet Sport Ahmad Yani, Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Bonto Lempangan, Sawerigading, Lapangan Hassanuddin, dan berakhir di rumah jabatan Gubernur Sulsel untuk diinapkan.