Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Surat Permintaan Maaf Ezra Walian Tak Bisa Perkuat Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018

zoom-in Surat Permintaan Maaf Ezra Walian Tak Bisa Perkuat Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018
DOK ALMERE CITY
Pemain Almere City, Ezra Walian. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyerang naturalisasi Indonesia, Ezra Walian, menuliskan surat permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Surat itu dibuat dikarenakan Ezra tidak mendapatkan izin untuk bergabung bersama Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.

Semestinya Ezra harus datang memenuhi pemanggilan pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, yang saat ini sedang menggelar pemusatan latihan tahap akhir di Bali.

Absennya Ezra membuat Timnas U-23 Indonesia saat ini hanya diikuti oleh 23 pemain.

Ezra batal bergabung di pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia dikarenakan ia harus bermain dengan klub barunya, RKC Waalwijk.

Penyerang berusia 20 tahun itu dipinjamkan selama satu tahun oleh Almere City.

Pihak klub tidak bisa melepas Ezra ke skuat Garuda dikarenakan pada 17 Agustus 2018 kompetisi kasta kedua di Belanda sudah dimulai.

Sebelum itu, Ezra harus fokus berlatih bersama untuk adaptasi dengan klub barunya tersebut.

Sementara Asian Games 2018 yang diikuti 26 negara akan dimulai pada 10 Agustus 2018.

Perjuangan Timnas U-23 Indonesia baru dimulai pada 12 Agustus 2018 dengan melawan Taiwan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.

Berikut surat permintaan maaf Ezra kepada masyarakat Indonesia, seperti dilansir BolaSport.com:

Musim lalu merupakan masa-masa sulit bagi saya. Setelah bermain reguler di paruh musim pertama, saya kesulitan mendapat menit bermain pada paruh musim kedua.

Musim ini, harapan baru datang bersama pelatih baru di Almere City. Namun setelah menjalani tiga pekan pra-musim, pelatih memberi tahu saya bahwa untuk pekan-pekan awal saya tidak akan menjadi starter.

Saat ini saya masih berusia 20 tahun. Pada fase ini, saya ingin terus mengembangkan diri dengan bermain secara reguler.

Dua pekan lalu, pihak klub pun menawarkan untuk meminjamkan saya ke RKC Waalwijk, klub yang juga berasal dari Jupiler League tapi punya sejarah panjang di dunia sepak bola.

Pelatih kepala mereka, sangat menginginkan saya untuk bergabung.

Kesempatan yang mungkin tidak akan datang dua kali dimana mereka memberikan garansi bermain sebagai starter. Tentu, seperti pemain lainnya saya harus membuktikan diri saya.

Dalam proses negosiasi, saya sempat meminta izin kepada RKC untuk bermain di Asian Games 2018. Bagi saya membela Timnas Indonesia merupakan suatu kebanggaan yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun.

Namun RKC enggan melepas saya ke Asian Games. Salah satu alasannya adalah proses adaptasi. Saya bisa memahami maksud RKC. Saya sudah ketinggalan banyak masa pra-musim bersama mereka.

Mereka ingin mengandalkan saya sejak awal musim yang akan dimulai pada tanggal 17 Agustus. Agar saya bisa cepat beradaptasi, pelatih ingin saya langsung mengikuti sesi latihan.

Momen ketika Anda membaca tulisan ini saya sudah menjalani sesi latihan perdana saya di RKC.

Tentu awalnya saya sempat ngotot untuk bermain di Asian Games 2018. Bermain untuk Indonesia di depan puluhan ribu penonton merupakan mimpi saya sejak kecil.

Saya sangat meminta maaf Indonesia, saya sangat sedih. Namun masa depan saya masih panjang dan saya berjanji akan terus menempa diri hingga nantinya bisa terus membela Indonesia hingga 10 atau bahkan 15 tahun ke depan.

Untuk pelatih Luis Milla terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Rekan-rekan Garuda Muda semangat untuk menciptakan sejarah bagi Indonesia dimana saya yakin kalian akan mampu lolos hingga semifinal.

Saya memang tidak bisa bermain di Asian Games, tapi saya akan menjadi suporter Nomor 1 untuk Timnas Indonesia di Asian Games 2018.

Garuda selalu berada di hati saya.
Garuda di dadaku, Hidup Indonesia! (*)

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas