TRIBUNNEWS.COM - Atlet Indonesia yang akan berlaga pada ajang Asian Games 2018 mendatang dipastikan dapat uang saku sebesar Rp1 juta per hari.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto saat ditemui BolaSport.com pada sela-sela upacara pengukuhan kontingen Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Ketentuan uang saku Rp1 juta per hari untuk setiap atlet itu didasari Surat Keputusan (SK) tanggal 26 Juli 2018 yang ditandatangani Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati.
Keputusan tersebut memperbarui SK sebelumnya yang menyatakan bahwa atlet hanya menerima uang saku sebesar Rp150 ribu per hari.
"Perhitungan uang saku pakai sistem H minus dan H plus. Ambil contoh dalam sepak bola. Selama belum gugur, terlepas atlet bermain atau tidak, mereka tetap dapat uang saku," ujar Gatot.
"Kecuali kalau gugur saat penyisihan. Nanti tinggal dihitung, sang atlet off-nya kapan," tutur dia menjelaskan.
Gatot berharap, dengan adanya SK baru terkait uang saku sebesar Rp1 juta per hari itu, para atlet Indonesia bisa lebih bersemangat dalam meraih prestasi pada Asian Games 2018.
Menurut Gatot S. Dewa Broto, tak hanya atlet yang bakal menerima uang saku sebesar satu juta rupiah per hari, tetapi juga pelatih.
Sementara itu, untuk ofisial lainnya seperti ahli nutrisi, gizi, biomekanik, performance analyst, dokter, psikolog, hingga tukang pijat akan menerima uang saku Rp750 ribu per hari.
Asian Games 2018 sendiri akan dimulai pada 10 Agustus mendatang yang ditandai dengan pertandingan pertama cabang olahraga sepak bola.
Adapun seremoni pembukaan Asian Games 2018 baru diselenggarakan pada 18 Agustus 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pesta Asia 2018 itu bakal berlangsung selama sekitar tiga pekan sebelum akhirnya ditutup pada 2 September 2018.
