Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Usai Pembukaan Asian Games 2018, Ofisial Asing Kebingungan Cari Bus

zoom-in Usai Pembukaan Asian Games 2018, Ofisial Asing Kebingungan Cari Bus
Bolasport
Beberapa ofisial asing bertanya kepada supir bus shuttle bus usai Opening Ceremony Asian Games 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta, pada Sabtu (18/8/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -   Asian Games 2018 secara resmi dibuka dengan upacara meriah yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (18/8/2018) malam

Acara dimulai pukul 19.00 WIB dan dimeriahi oleh berbagai artis papan atas Tanah Air seperti Anggun C. Sasmi, Joey Alexander, Ariel "Noah" dan Via Vallen.

Tari-tarian lokal dan lagu-lagu daerah pun bergantian menghiasi panggung raksasa berbentuk pemandangan alam tersebut.

Bahkan, pembukaan Asian Games ini juga menunjukkan "aksi" Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengendarai motor ke Stadion SUGBK, sesuatu yang disambut dengan sangat baik oleh beberapa media asing termasuk di Korea Selatan.

Baca: Ratu Elizabeth Terjun Payung, Presiden Jokowi Pakai Motor Gede

Menurut Ketua Deputy II INASGOC, Francis Wanandi, acara pembukaan dengan tema Bhinneka Tunggal Ika tersebut memakan biaya 55 juta dolar AS atau sekitar 700 miliar rupiah.

Namun, seusai kemeriahan tersebut, terdapat kebingungan yang menimpa banyak penonton terutama warga asing.

Belasan shuttle bus yang disediakan panitia tidak mempunyai informasi mencukupi sehingga banyak sekali penonton kebingungan saat hendak memasuki bus.

Setiap bus hanya ditempeli kertas kecil di jendela yang berisikan nama tujuan bus tersebut.

Para relawan yang bekerja pun tidak diperlengkapi dengan lolipop (tiang dengan papan pengumuman) yang bisa dilihat dengan jelas oleh khalayak ramai.

Alhasil, terlihat banyak warga asing dan warga lokal bertanya kepada relawan. Tak sedikit juga yang sudah masuk bus dan duduk hanya untuk keluar lagi karena mereka baru sadar salah bus.

Bahkan, beberapa dari mereka terlihat kesal dan kebingungan.

Selain itu, warna baju relawan serupa dengan warna baju banyak pendukung timnas yang datang dengan warna kebesaran Indonesia, merah, sehingga susah melihat mereka dalam keramaian.

Hal ini tentu bisa dihindari apabila setiap relawan membawa papan pengumuman yang menunjukkan dengan jelas tujuan setiap bus.

Penempatan mereka juga seharusnya bisa lebih tersebar di samping jalan-jalan utama, tak hanya terkonsentrasi ke beberapa titik.

Pun, mengingat banyaknya negara yang terlibat di Asian Games, setiap bus seharusnya dilengkapi dengan papan penunjuk tujuan lebih layak ketimbang hanya selembar kertas yang diprint.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas