Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perenang andalan Indonesia, I Gede Siman Sudartawa gagal meraih medali setelah finis kelima pada nomor andalannya, 50 meter gayang punggung di Stadion Akuatik Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Siman yang pada babak kualifikasi berhasil memecahkan rekor nasional pribadinya yang semula 25,04 detik menjadi 25,01 detik, tak bisa mencatatkan waktu yang sama di babak final.
Di babak final, perenang asal Bali itu memulai start dari nomor keempat dan finis kelima dengan catatan waktu 25,29 detik.
Kepala bindang pembinaan prestasi PRSI, Wisnu Wardhana mengatakan bahwa kegagalan Siman bisa jadi karena faktro mental, terlebih di ajang ini dia mengemban target untuk memecahkan catatan renang Indonesia yang belum lagi mendapat mendali di Asian Games sejak tahun 1990.
“Ekspektasi dia memang kita perkirakan dapat medali, tapi memang kita harus lihat juga kondisi dia, dan juga mungkin situasi yang memang diberikan kepada siman yang kita berharap bisa memcahkan rekor mendapatkan medali sejak tahun 1990,” kata Wisnu saat ditemui seusai perlombaan.
Namun, Wisnu juga menambahkan bahwa dirinya dan PRSI tetap bangga dengan pencapain Siman, terlebih di pagi harinya ia mampu memecahkan rekor nasional.
“Kita tetap suport, tetap bangga dengan siman bahwa dia bisa memcahkan rekor nasional tadi pagi, itu juga merupakan suatu prestasi, kita jangan lupa itu. Karena renang ini kan olahraga terukur walaupun di final dia menempati urutan kelima, saya rasa itu merupakan pencapaian yang terbaik yang hisa kita dapatkan kali ini dan kita tetap mendukung dia untuk bisa move on kedepannya. Masih ada olimpiade 2020 dan sea games 2019,” paparnya.