Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Alami 'Bad Luck' di Lap Terakhir, Peluang Besar Aqsa Sutan Aswar Raih Emas Harus Pupus

zoom-in Alami 'Bad Luck' di Lap Terakhir, Peluang Besar Aqsa Sutan Aswar Raih Emas Harus Pupus
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Aqsa Sutan Aswar (kiri) dan Aero Sutan Aswar (kanan) atlet cabor Jet Ski, di Ancol, Jakarta Utara. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aqsa Sutan Aswar harus rela melepas peluangnya meraih medali emas karena alami masalah mesin saat memasuki lap akhir babak Moto 4.

Akibatnya dia tak bisa lanjutkan pertandingan dan harus puas di posisi ketiga.

Padahal, dia sempat unggul pada sesi Moto 1, Moto 2, Moto 3 dan bersaing ketat dengan Ali Allanjawi asal Uni Emirat Arab (UEA) yang hari ini mampu meraih emas.

Padahal, Ali yang memimpin klasemen sementara sempat terkena penalti karena tancap gas terlebih dahulu sebelum aba-aba lampu start menyala. Akibatnya Ali harus start dengan mesin mati.

Kondisi itu langsung dimanfaatkan oleh Aqsa dan Aero yang langsung merebut posisi kedua dan ketiga.

Jelang race berakhir, drama terjadi. Tepatnya di putaran terakhir, Aqsa yang sedang berada di posisi kedua, mengalami mati mesin dan di salip oleh kakaknya Aero.

Aero finish di posisi kedua, sementara sang adik, Aqsa turun jauh ke posisi delapan. Sedangkan Ali mampu merangsek masuk ke posisi ketiga.

Usai pertandingan, ketika berjalan memasuki area atlet, Aqsa sempat membanting botol, dan meluapkan kekecewaannya dengan menangis menyesali kejadian yang baru saja dia alami.

Bagaimana tidak, peluang emas di depan mata harus pupus di dua lap terakhir pertandingan berakhir.

Saat ditemui usai bertanding, sang kakak, Aero membeberkan faktor mati mesin dari Jet Ski yang ditumpangi sang adik.

"Yang nyambungin supercharger sama mesinnya, mungkin karena tadi kita mainnya terus-terusan di high speed terus, jadi ada yang sempet patah, patahannya masuk ke dalam mesin, jadi mesinnya ada masalah dari itu," ungkap Aero di Jetsky Indonesia Academy, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018).

Aero pun menuturkan perasaan sedikit kecewanya dengan apa yang terjadi kepada Aqsa.

"Ya perak, perunggu, tadi di balapan udah sempet emas sama perak. Tapi namanya juga balapan, Aqsa mesinnya rusak jadi semuanya berubah," katanya.

Lanjut Aero, sebelumnya pertandingan, dirinya bersama Aqsa telah mempersiapkan dan menyusun rencana dengan matang demi skema emas dan perak bisa di kawinkan.

"Kita udah plan out semuanya pas balap harus di posisi mana dan mananya. Sebenarnya tadi banyak advantage di kita, cuma dari sisi Aqsa sendiri ada masalah, aku juga coba untuk jagain posisi dia, cuma ya susah juga kita nggak bisa terus-terusan jagain terus," terang Aero.

"Jadi akhirnya ambil keputusan untuk take over semuanya, coba uber ke depan lagi. Cuma kalau nasibnya nggak bagus ya nggak bagus aja," ujarnya.

Dirinya pun menyebut tak ada kendala berarti dari angin maupun ombak. Malah, mereka yang terbiasa dengan ombak di pesisir Jakarta Utara, mengatakan semakin besar ombaknya jadi semakin baik buat mereka.

"Kondisinya bagus, nggak ada problem. Malah semakin gede (ombak) semakin bagus. Tadi cuma bener-bener Aqsa keadaan mesinnya lagi bad luck," tutur Aero.

Aero mendapat skor 188 di peringkat kedua, sementara sang adik Aqsa di peringkat ketiga dengan 186 poin.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas