TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua karateka Indonesia, Ceyco dan Sandi tak mampu berbicara banyak di babak perdelapan final dan per enam belas besar setelah disingkirkan lawan-lawannya.
Pertandingan perdelapan final cabang olahraga Karate kelas under 68 kg putri mempertemukan wakil Indonesia Ceyco Georgia melawan Thi Ngoan Nguyen asal Vietnam.
Pada pertandingan yang digelar Senin (27/8/2018) pagi, di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Senayan, langkah Ceyco harus terhenti di babak tersebut karena kalah dengan skor 1-3.
Baca: Beredar Video Diduga Atlet Pencak Silat Malaysia Lakukan Aksi Tak Sportif Saat Bertanding
Ceyco mengaku kecolongan saat waktu tersisa 14 detik, Thi Ngoan Nguyen mampu melayangkan tendangan ke arah wajahnya.
Dari serangan tersebut, Nguyen diganjar poin tiga.
"Jadi kan poin awal aku yang dapet cuma di 14 detik terakhir kecolongan kaki, jadi dia poinnya tiga, kebetulan juga dia video record-nya diterima. Jadi saat 9 detik terakhir dia dapat poin tiga, aku dapet poin satu," kata Ceyco.
"Balik lagi ke Tuhan apapun yang aku udah lakuin, aku udah berusaha sebaik mungkin, tapi belum dikasih kemenangan. Ini adalah rencana Tuhan, mau bagaimana hasilnya harus diterima," imbuhnya.
Sementara perwakilan Indonesia lainnya Sandi Firmansyah, turun di kelas under 75 kg putra yang bermain setelah Ceyco, juga harus mengakui keunggulan Weichun Hsu dari China Taipei.
Meski skor akhir sama kuat 3-3, Sandi kalah dari agresifitas serangan.
Pasalnya, ketika skor 3-2 dimana dirinya unggul, Sandi jatuh tersungkur karena menerima pukulan telak yang mengarah ke wajah.
Usai pertandingan, pelatih dan asisten pelatih Sandi berlari ke meja juri sambil membawa kertas. Seraya sorak sorai penonton meneriakan "Protes, portes,".
Namun tampaknya protes yang dilayangkan tak disetujui oleh pihak juri. Sandi tetap gugur di karate kelas under 75 kg putra.