Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Asal Muasal Tradisi Atlet Gigit Medali di Podium Kemenangan, Ini Maksudnya

zoom-in Asal Muasal Tradisi Atlet Gigit Medali di Podium Kemenangan, Ini Maksudnya
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie bersama Anthony Sinisuka Ginting saat upacara pengalungan medali final perseorangan putra bulutangkis Asian Games 2018, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Jonatan Christie berhasil merebut emas setelah mengalahkan pemain Chinese Taipei, Chou Tien Chen, 21-18, 20-22, 21-15. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Hampir semua atlet yang berhasil menjuarai setiap pertandingan akan melengkapi kebanggaan mereka dengan berpose menggigit medalinya di podium.

Tradisi tersebut ternyata sudah berjalan sangat lama.

Medali emas pertama kali diberikan pada Olimpiade di St. Louis yang berlangsung pada tahun 1904.

Olimpiade modern yang pertama memberikan medali perak untuk pemenang.

Menurut Olympic Channel, asal-muasal tradisi menggigit medali ini berasal dari pedagang yang sering melakukannya untuk memastikan keaslian emas.

Gigi manusia lebih keras daripada emas murni. Jadi, menggigitnya akan meninggalkan jejak pada logam mulia tersebut.

Sayangnya, medali emas yang diberikan pada olimpiade masa kini tidak seratus persen berasal dari emas murni atau logam yang dicat emas.

Medali yang dianugerahkan pada atlet hanya mengandung sekitar 1,34 persen emas dan sebagian besar perak.

Medali emas murni terakhir kali diberikan pada Olimpiade di Stockholm pada tahun 1912.

Sejak saat itu, tidak ada perhelatan olahraga yang memberikan medali dengan kandungan emas murni.

Demi keindahan gigi, sebaiknya para atlet yang sedang merasakan euforia kemenangan pada ajang Asian Games kali ini tak menggigit medali yang diperolehnya terlalu keras.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Tradisi Atlet Menggigit Medali di Podium Kemenangan", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/28/172655620/sejarah-tradisi-atlet-menggigit-medali-di-podium-kemenangan.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Sumberftw.usatoday

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas