Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pencak silat Indonesia kembali raih medali emas di kategori pesilat seni ganda putri lewat Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti.
Meski diwarnai kesalahan tim timer, Ayu dan Made tetap mendapat skor tertinggi 574.
Tim timer memukul gong sebelum waktu menunjukan tepat tiga menit, petugas pemukul gol memukul pada menit ke 2.52 meski begitu Ayu dan Made tetap melanjutkan penampilannya dan mendapat skor tertinggi.
Pertandingan dilaksanakan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018).
Dengan menggunakan pakaian silat berwarna hitam dengan kain ungu bercampur emas Ayu dan Made menampilkan gerakan yang terbaik.
Ada tiga alat tarung yang digunakan Ayu dan Made yaitu Bambu, Golok, dan Celurit.
Medali perak diraih oleh pesilat Thailand Saowanee Chanthamunee dan Oraya Choosuwan yang meraih skor 564.
Medali perunggu diraih oleh pesilat Malaysia Nor Hamizah Abu Hasan dan Motlaya Vongphakdy yang meraih skor 558.
Dengan ini sudah ada sepuluh medali emas dan satu medali perunggu yang didapatkan dari cabang olahraga pencak silat.
Berikut perolehan skor dari setiap negara :
1. Indonesia (Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti) meraih skor 574.
2. Thailand (Saowanee Chanthamunee dan Oraya Choosuwan) meraih skor 564.
3. Malaysia (Nor Hamizah Abu Hasan dan Motlaya Vongphakdy) meraih skor 558.
4. Singapura (Nur Azlyana Ismail dan Nurhanishah Shahrudin) meraih skor 549.
5. Laos (Motlaya Vongphakdy dan Aphinyo Douangmany) meraih skor 545.
6. Vietnam (Thi Thu Ha Nguyen dan Thi Huyen Nguyen) meraih skor 544.
7. India (Simran dan Sonia) meraih skor 527.