Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Adanya kolam di depan Kaldron Asian Games 2018 di dekat Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, memiliki arti tersendiri.
Sunaryo, satu diantara arsitek yang mendesain Kaldron mengatakan jika kolam ini berfungsi untuk merefleksikan Kaldron yang bebentuk seperti setengah bilah atau keris sehingga terlihat utuh.
"Nah kemudian di depan bilah itu ada kolam. Dari kolam itu ada refleksi, refleksi itu membuat image sebuah bilah bukan separuh," kata Sunaryo saat dihubungi pada Rabu (29/8/2018) malam.
Baca: 9.442 Pasukan Gabungan Siap Amankan Closing Ceremony Asian Games 2018
Gregorius Supie Yolodi, arsitek lainnya, mengatakan terdapat platform yanh dibuat hingga bagian tengah kolam sehingga pengunjung yang datang bisa merasakan sensasi seperti berjalan di atas air.
"Nah kemudian ada kolam, kolam ini bisa dapet refleksinya kalau malam. Terus orang bisa punya refleksi seolah-olah mereka gamang, ini seharusnya airnya penuh, jadi nanti seolah-olah mengambang diatas air," kata Supie.
"Serasa floating di tengah air terus bisa melihat si bilah api ini menyala. Dan jaman now ini kan memang harus instagtamable dimana foto. Itu dilihat semuanya foto," lanjutnya.
Baca: Ungkapan Masuk Pak Eko Mulai Mendunia, DJ Marshmello Ikutan di Instagram
Supie mangatakan jika sebelumnya kolam dirncanakan akan dibuat pada sekeliling kaldron yang diberi nama 'Bilah Nusantara' ini, bukan hanya bagian depan saja.
"Dulu sebenanrnya kanan kirinya ada kolam juga biar ada jarak tapi sekarang menarik, orang bisa jadi punya jarak dekat untuk bisa melihat. Ini maksudnya yang menarik adalah tadinya kita ingin kasih air. Cuma ada satu, dua, hal airnya tidak dikerjakan dulu," ungkapnya.
Untuk diketahui, Kaldron ini dibangun sebagai penanda dimulainya Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Sedangkan untuk lama pembangunanya adalah 100 hari sejak awal Mei 2018 lalu.