TRIBUNNEWS.COM - Chef de Mission Malaysia, Datuk Seri Abdul Azim Mohd Zabidi, mengomentari kegagalan Malaysia meraih medali emas pada Asian Games 2018.
Dalam hal ini, Datuk Seri Abdul Azim Mohd Zabidi menyoroti kasus yang menimpa atlet pencak silat Malaysia yakni Mohd Al-Jufferi Jamari.
Pesilat asal Malaysia itu bertanding melawan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra di kelas 65kg-70kg putra pada Senin (287/8/2018).
Dalam pertandingan babak final tersebut, Mohd Al-Jufferi Jamari mengundurkan diri dua detik sebelum pertandingan selesai.
Jamari mengundurkan diri karena menganggap juri tidak adil dalam hal penilaian.
Azim selaku Chef de Mission Malaysia menilai, dominasi medali emas dari Indonesia menyimpan beberapa hal yang patut dipertanyakan.
"Kadang ketika kami emosional, kami bisa menyalahkan semua orang, pada hal ini wasitnya," kata Azim yang dilansir BolaSport.com dari New Strait Times.
"Namun keputusan mereka sudah final, jadi kami harus menerima itu," ujar Azim menambahkan.
Lebih lanjut, Chef de Mission Malaysia itu juga mengatakan keputusan wasit yang dinilai tidak adil terjadi bukan hanya di cabang olahraga pencak silat.
Azim bahkan menilai bahwa wasit pada ajang Asian Games 2018 tidak menyukai kontingen Malaysia.
"Saya tak ingin mengomentari tentang kualitas wasit, itu tidak terjadi hanya di (pencak) silat, tetapi juga di cabang olahraga lain," tutur Azim.
"Mungkin mereka tidak menyukai Malaysia," ucap dia lagi.
Saat ini kontingen Malaysia sudah mengoleksi empat medali emas pada ajang Asian Games 2018.
Perolehan medali emas tersebut membuat Malaysia berada di peringkat 15 klasemen sementara Asian Games 2018.