Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Polo air putra Indonesia gagal melangkah ke semifinal usai ditumbangkan Kazakhstan dengan skor cukup telak, 4-20.
Dalam laga perempat final yang berlangsung di Aquatik Center Gelora Bung Karno, Kamis (30/8) sore, timnas Indonesia belum mampu menembus pertahanan yang dibangun oleh Roman Pilipenko cs.
Ketika pemain-pemain Indonesia memasuki setengah area milik lawan, mereka langsung dibayangi dan mendapat tekanan dari strategi man marking Kazakhstan.
Indonesia hanya mampu melancarkan tembakan dari jarak jauh yang masih belum efektif mengenai sasaran, karena beberapa kali membentuk mistar gawang lawan.
Umpan-umpan dari para pemain Indonesia pun mampu dipotong oleh para pemain Kazakhstan yang bermain lebih agresif.
Dalam statistik pertandingan pun terlihat, Kazakhstan mampu melayangkan tembakan sebanyak 36 kali. Sedangkan Indonesia hanya 16 kali.
Kapten tim Reza Auditya Putra menjadikan kekalahan dari pemenang dua medali emas beruntun Asian Games itu sebagai pengalaman dan pembelajaran yang langka.
"Kazakhstan memang jauh di atas kami, dua Asian Games terakhir memang Kazakhstan gold medalist. Tapi banyak pengalaman yang kita dapet, gimana main sama dia experience baru buat kita juga," kata Reza, ditemui usai pertandingan, di Aquatik Center GBK, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Terhentinya Indonesia dalam ajang ini, dijadikan Reza sebagai motivasi lebih untuk pertandingan berikutnya.
Pemain-pemain Kazakhstan memang sarat akan pengalaman karena beberapa bahkan hampir seluruh tim yang dibawa di Asian Games kali ini bermain di eropa.
Reza juga mengaku tidak menaruh ekspektasi apapun dalam pertandingan melawan Kazakhstan. Dia mengetahui lawannya berada pada level diatas Indonesia, dan bila akhirnya kalah, dia jadikan hal ini sebagai pembelajaran untuk ke depan.
"Emang secara keseluruhan tim mereka lebih pengalaman, lebih bagus, kami udah coba sih tapi emang mereka lebih kuat dari kita," katanya.