Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Arsul Sani: Pelukan Jokowi dan Prabowo Subianto Bermakna Kontestasi Pilpres tidak Provokatif

zoom-in Arsul Sani: Pelukan Jokowi dan Prabowo Subianto Bermakna Kontestasi Pilpres tidak Provokatif
Tribunnews.com/Eri Komar Sinaga
Arsul Sani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capaian prestasi luar biasa diraih para atlet Indonesia di ajang Asian Games 2018 dengan meraih 31 Medali Emas, 24 Perak, dan 43 Perunggu untuk menempati posisi keempat sementara, dibawah Cina, Jepang, dan Korea Selatan diimbangi juga prestasi penyelenggaraan yang berlangsung lancar dan damai.

Tidak hanya itu, Rabu (29/9/2018) di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta, sebuah momen  kebangsaan terjadi saat Presiden petahana Joko Widodo dan penantangnya Prabowo Subianto saling berangkulan dengan diinisiasi peraih medali emas Pencak Silat, Hanifan.

“Inisiasi Hanifan untuk menyatukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto dalam suatu pelukan itu sebagai aspirasi mayoritas mutlak masyarakat Indonesia yang menghendaki bahwa kontestasi Pilpres seyogyanya damai, sejuk, dan tidak keluar dari kerukunan pribadi-pribadi antar paslon dan masing-masing pendukungnya,” ungkap anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani, Sabtu (1/9/2018).

Arsul yang juga Sekjen PPP itu menilai, persatuan dan kesatuan bangsa lebih penting daripada kontestasi dengan menggunakan cara-cara yang tidak sehat. Apalagi kondisi-kondisi yang kurang kondusif di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan atau dukungan, bisa memicu ancaman lain yang besar, seperti intoleransi, atau bahkan bisa disusupi kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan NKRI.

Untuk itu, ia mengajak seluruh bangsa untuk waspada dan bersaing secara sehat dalam kontestasi Pilpres 2019. Ia berharap momentum Asian Games 2018 dengan episode pelukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto mampu mencairkan suasana sehingga situasi bangsa tetap kondusif menghadapi tahun politik 2019.

‘Momen pelukan tersebut memberi makna mari mulai hari ini kontestasi Pilpres tidak provokatif, tidak saling menyebarkan kebencian dan berproses tanpa harus mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Arsul Sani.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas