Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Asia 2018

Asian Games 2018

Kisah Sepak Takraw yang Kini Diklaim Milik Indonesia, Malaysia, dan Thailand

zoom-in Kisah Sepak Takraw yang Kini Diklaim Milik Indonesia, Malaysia, dan Thailand
Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Cabang olahraga sepak takraw, berhasil menambah perolehan medali emas untuk kontingen Indonesia setelah mengalahkan tim asal Jepang pada laga final, Asian Games 2018, Sabtu (1/9/2018).

Medali tersebut adalah emas ke-31 yang dipersembahkan oleh tim sepak takraw Indonesia yang berhasil memperolehnya di nomor quadrant.

Sebelumnya Indonesia berhasil menundukkan Jepang di partai puncak, Indonesia lebih dulu menaklukkan Singapura di laga semifinal dengan skor 2-0.

Keberhasilan ini menjadi hal positif bagi Indonesia, terlebih olahraga sepak takraw ini adalah olahraga yang berasal dari tanah melayu.

Jika membicarakan soal olahraga satu ini tampaknya ada beberapa hal menarik yang perlu diketahui dari sepak takraw.

Pasalnya olahraga ini sempat diklaim oleh tiga negara sekaligus, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Namun, siapakah sebenarnya pemilik asli dari olehraga ini ? 

Jika melihat dari banyak sumber, ada banyak versi dengan pemahaman berbeda-beda, misalnya di Thailand olahraga ini sudah ada pada masa Raja Naresuan dari Ayutthaya.

Permainan ini selanjutnya menjadi kebiasaan lokal yang dimainkan dan menjadi hiburan dari rakyat biasa tahun 1933.

Lain halnya di Malaysia, olahraga ini diklaim sudah ada sejak abad ke-15 pada saat itu dimainkan di Malaka, kota paling bersejarah di Malaysia.

Namun, permainan telah mengalami perubahan yang signifikan pada pertengahan 1930-an, yang sebelumnya lebih terkenal dengan nama 'Sepak Raga'.

Pada 1935, di Negara Bagian Malaysia Negeri Sembilan, selama perayaan Hari Ulang Tahun Raja George V, 'Sepak Raga' dimainkan di lapangan bulu tangkis di atas net dengan pemain di kedua sisi.

Kedua aturan bulutangkis dan 'Sepak Raga' digabungkan untuk membentuk permainan baru yang sangat menarik. 

Karena permainan diperkenalkan selama perayaan Jubilee, itu dikenal sebagai 'Sepak Raga Jubilee'.

Hingga akhirnya olahraga ini terus berkembang dan mulai bermain pada kompetisi resmi di Swim Club pada 16 Mei 1945 di daerah-daerah Penang.

Sedangkan di Indonesia olahraga ini mendapat pandangan berbeda-beda misalnya di Riau dikenal dengan nama Rago Tinggi.

Sedangkan di Bengkulu bernama cepak, di Jambi bernama sepak rago, sedangkan di Sulawesi Selatan bernama Marraga-Akraga.

Ada pendapat bahwa sepak rago berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tetapi hal ini diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini.

Namun karena perbedaan ini pada tahun 1960, perwakilan dari Malaysia, Singapura, Indonesia, Laos dan Thailand bertemu di Kuala Lumpur untuk membakukan aturan dan peraturan untuk permainan.

Dan setelah perdebatan panjang dan panas, konsensus dicapai bahwa olahraga itu selanjutnya akan secara resmi disebut sepak takraw.

Federasi Sepak Takraw Asia (ASTAF) kemudian menerjemahkan aturan ke dalam bahasa Inggris dan menetapkan panggung untuk kompetisi internasional pertama di Malaysia pada 1965.

Meski demikian, perdebatan sejarah sepak takraw masih ada hingga kini terutama Malaysia dan Thailand, terlepas dari itu semua federasi Sepak Takraw Internasioanal menyebutnya berasal dari Asia Tenggara.(Intisari)

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas