Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontingen Indonesia berhasil meraih 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu dalam ajang Asian Games 2018.
Para atlet baik yang meraih medali maupun tidak, kini menjadi rebutan kementerian untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Hal itu diakui Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri saat memberi penghargaan kepada tiga atlet peraih medali emas di ajang Asian Games 2018, yang merupakan anak dari mantan pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI).
Ketiga atlet itu adalah Aji Bangkit Pamungkas (pencak silat) serta Aries Susanti Rahayu serta Rindi Sufrianto (panjat tebing).
“Saya hubungi langsung Pak Menpora bahwa saya ingin para atlet yang berlaga di Asian Games 2018 yang merupakan anak pekerja migran Indonesia bisa kami angkat sebagai PNS di lingkungan Kemenaker,” ujar Hanif di Kantor Kemenaker, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018).
Namun Hanif harus kecewa. Menurutnya, Menpora Imam Nachrowi mengatakan atlet-atlet yang berprestasi akan diangkat sebagai PNS di lingkungan Kemenpora.
Hanif mengatakan siap menampung atlet yang ingin menjadi PNS di Kemenaker.
“Ya saya bilang kalau ada yang berminta di Kemenaker bisa kita tarik ke sini,” imbuh Hanif.
Keberhasilan para atlet tersebut terutama anak para TKI untuk berprestasi di ajang Asian Games menurut Hanif menumbuhkan optimisme bagi anak-anak negeri berprestasi.
“Keberhasilan mereka menumbuhkan harapan bagi anak negeri lainnya, bahkan bagi TKI bahwa TKI tak bisa diremehkan, selain sebagai penghasil devisa bagi negara mereka juga melahirkan juara yang mampu mengharumkan nama bangsa,” tegas Hanif.
Menaker Hanif Dhakiri menyerahkan penghargaan kepada ketiga atlet itu masing-masing Rp 25 juta dari BRI, Rp 25 juta dari BNI, Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Hari Tua selama 48 bulan dari BPJS Ketenagakerjaan.(*)