Portugal vs Korut Duel Ulang setelah 44 Tahun
Pemain legendaris Portugal, Eusebio, tak melihat Korea Utara (Korut), yang akan bertemu Portugal pada laga kedua penyisihan Grup D Piala Dunia 2010, Senin (21/6/10), sebagai kekuatan yang menakutkan, seperti pada Piala Dunia 1966 lalu.
Editor: Iwan Apriansyah
Memang, 44 tahun silam, kenang Eusebio, Korut menjelma jadi tim yang sangat menakutkan. Bagaimana tidak, mereka berhasil menaklukkan Italia untuk maju ke perempat final, bertemu dengan Portugal. Di babak delapan besar ini, Korut juga sempat membelalakan mata semua penggila bola karena sempat unggul 3-0, sebelum Eusebio menjadi inspirator Portugal melalui empat golnya, sehingga mereka akhirnya menang 5-3.
"Kami semua sangat terkejut," ujar Eusebio dalam surat elektroniknya kepada Associated Press, Sabtu (19/6/10).
Sekarang, Eusebio menjadi duta sepak bola Federasi Sepak Bola Portugal, dan rekannya pada Piala Dunia 1966 Antonio Simoes, berada di Afrika Selatan bersama dengan timnas negaranya. Dua mantan pemain ini memberikan perhatian penuh kepada Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, dalam beberapa sesi latihan. Eusebio juga menegaskan, para pemain Portugal harus memperlihatkan kepercayaan diri dan ketangguhannya di Cape Town, seperti yang dilakukan pada Piala Dunia Inggris 1966.
"Saya ingat dengan sangat jelas apa yang Simoes katakan ketika kami tertinggal 0-3. Dia terus berkata, 'Selama kita tidak tertinggal empat gol, kita masih memiliki peluang'," ujar Eusebio. "Dan dia benar."
Portugal saat ini menghuni peringkat dua klasemen sementara, setelah bermain imbang tanpa gol melawan Pantai Gading, pada laga perdana 15 Juni lalu. Sementara itu, Korut menunjukkan penampilan yang cukup menjanjikan, karena sempat membuat Brasil frustrasi, sebelum mereka akhirnya menyerah 1-2.
"Para pemain Portugal harus memiliki komitmen 100 persen untuk mengalahkan Korea Utara, yang ketika melawan Brasil telah memperlihatkan bahwa mereka bukanlah tim lemah," ujar Eusebio. "Kami harus bermain penuh determinasi, melakukan pergerakan cepat dengan bola, kuat dalam pertahanan, dan tentu saja para pemain perlu memiliki inspirasi untuk memperlihatkan di lapangan, bakat yang dimiliki." (*)