Ika Putri: Siapapun Lawannya Pasti Tergilas Panser
Euforia Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menjangkiti seluruh lapisan masyarakat dunia
Editor: Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Euforia Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menjangkiti seluruh lapisan masyarakat dunia, meski bukan penggila bola, penyanyi dan artis cantik, Ika Putri tak pernah melewatkan momen Piala Dunia (PD) kali ini.
Ajang sepakbola empat tahunan itu, menurut peraih Silver di Shanghai Pop Festival 2001, begitu menyihir mata jutaan dan bahkan miliaran manusia di belahan negara manapun. Lebih lagi jika kangen menonton aksi para pemain yang jadi idolanya.
"Kalau di hari-hari biasa, saya kadang malas nonton. Tapi kalau sudah tiba Piala Dunia, nggak mungkin saya melewatkannya. Apalagi sekarang ini bisa disaksikan sebelum dini hari," ujar gadis kelahiran Surabaya 15 Maret 1986 ini.
Pelantun tembang 'Aku Perawan', Mr Jugde yang kini tengah promo album terbarunya 'Bukan Muhrim' bukan tanpa alasan untuk tetap sebagai Jermaniac.
Menurutu Ika, tim Jerman masih bisa berbicara banyak kendati kini tak diperkuat salah satu bintangnya, Michael Ballack. Masih banyak pemain-pemian muda yang potensial.
"Saya menjagokan Jerman dari dulu. Jerman itu seperti panser dan nggak mengandalkan orang per-orang. Tapi mereka team work-nya. Nggak cuma Ballack saja," ujarnya saat ditemui seusai mengisi acara di JCC, kemarin.
Ika mengatakan, selama pertandingan di babak penyisihan hingga babak 16 besar, pemain- pemain Jerman memiliki karakter atau mental pemain yang cukup bagus.
"Pemain-pemain Jerman di klub profesional maupun di Piala Dunia seperti ini tampil profesional sangat disegani. Kendati tidak ada Michael ballack toh, Podolsky atau Miroslav Klose, penampilannya sangat cemerlang," tukasnya.
Menurutu analisa Ika Putri saat ini Jerman dalam grafik on-fire. Kombinasi pemain muda dan senior justru menghadirkan keseimbangan tim. Meski tidak ada Michael Ballack, para pemain tetap bersatu.
"Semua orang sudah tahu kapasitas Jerman. Mereka punya pengalaman di piala dunia. Mereka lebih menggandalkan kekompakan tim. Mereka sukses memadukan para kualitas dengan pengalaman. Kombinasi seperti itu justru menyulitkan lawan untuk membaca permainan Jerman. Saya yakin yang akan menang adalah tim yang lebih berpengalaman, " ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.