Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tertib Berlalu Lintas Simbol Modernitas Afika Selatan

Untuk urusan sopan santun di jalan, Indonesia sepertinya memang harus banyak belajar pada Afsel.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tertib Berlalu Lintas Simbol Modernitas Afika Selatan
TRIBUNNEWS.COM/dany permana
Kemacetan lalulintas di Jakarta 
Laporan Wartawan Tribunnews. com Nurfahmi Budiarto

TRIBUNNEWS, AFSEL - Untuk urusan sopan santun di jalan, Indonesia sepertinya memang harus banyak belajar pada Afsel. Di tanah Madiba ini, nyaris tidak ada aksi saling serobot jalan atau hal-hal yang membahayakan orang lain. Kecelakaan hanya bisa terjadi jika ada pecah ban, pengendara mabuk atau melaju di atas kecepatan yang diperbolehkan polisi.

Jika Anda berkendara di jalanan Afrika Selatan (Afsel), percayalah kalau Anda bisa menikmati perjalanan dengan sangat nyaman. Kecuali jika Anda ceroboh atau terlalu dalam menginjak pedal gas sehingga keluar dari batas kecepatan yang ditentukan pihak kepolisian, Anda bisa menemukan sensasi lain.

Di luar itu, semua pengendara terlihat sangat santun. Satu yang menjadi penanda khusus adalah klakson. Di Afsel, nyaris tak ada klakson yang berbunyi. Kalaupun terpaksa dipencet itu hanya pada hal tertentu, misalnya menyapa orang, masuk ke rumah, memperingatkan pengendara lain agar berhati-hati dan ada tanda bahaya.

Uniknya, jika tak terjadi apa-apa lantas ada yang membunyikan klakson, itu seperti penanda kalau yang memencet klakson seolah ingin mengajak berantem atau bermusuhan.

"Kami hanya saling menghormati di jalanan, ini sebuah simbol dari modernitas sebuah daerah. Jadi tidak hanya terlihat dari pembangunan gedung pencakar langit, melainkan sistem berkendara yang mencirikan sifat masyarakatnya," sebut Chris van Meunwijk, seorang warga Afsel keturunan Belanda.

Semua mobil berjalan sesuai dengan alur masing-masing, dan selalu sabar jika ingin mendahului. Bus dan truk pun tak pernah berganti jalur, selalu berada di lajur kiri, tak pernah meliak-liuk seperti yang terjadi di tanah air.

Bandingkan dengan apa yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Manado, Pekanbaru atau bahkan Batam. Sudah jamak kalau di sana memiliki aturan tak tertulis; kalau sampai telat, tidak bakal dapat jalan. Atau dengan kata lain, jika tak berani melesak `masuk', bisa jadi hanya menjadi penonton. Maka tak heran kalau aksi saling seruduk dan potong jalan seenaknya menjadi pemandangan lazim di Indonesia.

Berita Rekomendasi

So, Indonesia memang harus melihat bagaimana Afsel bisa mengatur lalu lintas mereka dengan baik. Karena dari berlalu lintas, cermin budaya bangsa dapat tergambar secara lugas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas