Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ternyata Vuvuzela Itu Made In China

ALAT tiup yang satu ini tentu saja sudah dikenal luar biasa di seluruh dunia

Editor: Prawira
Laporan wartawan Tribunnews.com, Nurfahmi Budiarto langsung dari Afsel

TRIBUNNEWS.COM - ALAT tiup yang satu ini tentu saja sudah dikenal luar biasa di seluruh dunia. Momen putaran final piala dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel) menjadi promosi gratis bagi vuvuzela. Tidak hanya vuvuzela, model lain juga bermunculan, namun yang paling menyamai ketenaran vuvuzela, adalah kuduzela. Nama terakhir terinspirasi dari bentuk tanduk kijang.

Namun Anda jangan terkejut kalau ternyata bisnis vuvuzela di Afsel malah bukan berasal dari produsen dalam negeri sendiri. Mau tahu darimana sebagian besar vuvuzela berasal?, jawabannya sudah tentu Cina.

Mungkin Anda terkejut, namun sebagian dari Anda pasti sudah mahfum kalau negeri Tirai Bambu tersebut sangat jeli melihat peluang bisnis yang ada di depan mata, dan kemungkinan meraup keuntungan luar biasa. Walhasil, ribuan bahkan mungkin jutaan vuvuzela atau kuduzela yang Anda dengarkan di layar televisi adalah buatan Cina.

Asal tahu saja, perbedaan harga antara barang produksi Afsel dan Cina memang tergolong cukup menguntungkan konsumen. Jika saat pertama kali Tribunnews.com datang ke Afsel harga vuvuzela menembus 150 Rand, kini produksi Cina bisa didapat konsumen dengan harga 35 Rand.

Jika dilihat sepintas, buatan Cina dan Afsel memang tak begitu jelas perbedaannya. Namun jika Anda teliti, pada bagian bawah, tepat di tempat yang melebar, biasanya ada stempel kecil dengan warna yang menyamai ujung vuvuzela, sehingga tak sempat untuk dibaca, apalagi yang membelinya buru-buru. Stempel kecil itu bertuliskan `made in china', lengkap dengan tanggal pembuatan.

Beberapa teman dari China yang berhasil ditemui Tribunnews.com tak menyangkal kalau vuvuzela buatan mereka justru kadang lebih baik, karena terbuat dari plastik solid yang mampu mengeluarkan suara lebih dahsyat. "Kami mendatangkan ini murni karena bisnis.

Tentang harga yang murah, Anda pasti sudah bisa menentukan arah bisnis kami," tutur Yiyi Vian, seorang importir yang selama piala dunia ini khusus bergerak di bidang perdagangan vuvuzela.
Dalam sebulan terakhir, pendapatan rata-rata pengusaha asal China yang menggeluti bisnis vuvuzela dikabarkan mencapai angka 1 juta dolar AS, sehingga sangat cukup untuk menambah tabungan. Produksi Cina ini memang cukup menarik perhatian. Tidak seperti produk lokal yang cenderung monoton, baik dalam warna maupun bentuk, produsen asal Cina menggunakan kreasi baru.

Berita Rekomendasi

Beberapa kombinasi yang mereka ciptakan antara lain dengan memberi akses warna bendera masing-masing negara, dan yang paling inovatif adalah vuvuzela yang bisa dibagi dua, sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. (tribunnnews.com/bud)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas