Babak Pertama Hujan Kartu Kuning tanpa Gol
Lima kartu kuning dikeluarkan wasit Howard Webb pada babak pertama final Piala Dunia antara Belanda melawan Spanyol
Editor: Tjatur Wisanggeni
Spanyol patut menyesal atas hasil itu. Setidaknya, selama 15 menit pertama, mereka mengendalikan permainan dan menciptakan sejumlah peluang gol.
Pada menit kelima, Spanyol menciptakan peluang emas melalui Sergio Ramos. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk umpan Xavi tepat ke tengah gawang, yang sayangnya berhasil digagalkan Maarten Stekelenburg.
Belanda sempat membalas ancaman itu dengan sebuah tembakan akurat yang dilepaskan Dirk Kuyt dari luar kotak penalti. Namun, tembakan itu begitu lemah sehingga mudah diantisipasi Iker Casillas.
Pada menit ke-11, Ramos kembali membahayakan gawang Belanda. Dari sektor kiri pertahanan Belanda, ia mengirim bola ke tengah gawang. Namun, bola berhasil diblok John Heitinga.
Semenit berselang, David Villa menguasai umpan Xabi Alonson di sisi kiri dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang juga melenceng dari sasaran.
Tak mau terus tertekan, Belanda mencoba bergerak maju pada menit ke-15. Selain agresif dalam merebut bola, mereka juga lugas dalam melakukan serangan ketika berhasil menguasainya.
Sayang, meski mampu mengurangi dominasi Spanyol, Belanda masih kerap melakukan kesalahan umpan sehingga usaha mereka kerap patah di tengah jalan.
Di tengah kesulitan itu, Belanda mendapat tendangan bebas, menyusul pelanggaran Carles Puyol kepada Arjen Robben. Wesley Sneijder yang dipercaya mengeksekusi hadiah mengirim tendangan langsung ke gawang Casillas. Namun, Casillas berhasil mengamankan bola.
Meski gagal, ancaman itu semakin melambungkan kepercayaan diri Belanda. Mengandalkan permainan sayap, mereka mencoba menembus benteng Spanyol.
Spanyol yang sempat solid dalam melakukan pressing di menit-menit awal agak kerepotan, terutama menghadapi pergerakan Arjen Robben di sisi kiri pertahanan mereka.
Untungnya, koordinasi permainan Belanda kurang kompak. Robben beberapa terlihat kesulitan menemukan rekan untuk diumpan. Bola pun kerap hilang akibat jatuh di kaki lawan atau direbut mereka.
Belanda yang tak mau tertekan berusaha melakukan pressing kepada Spanyol. Usaha ini cukup efektif meredakan alur serangan Spanyol yang menggelora di menit-menit awal.
Pertandingan kemudian berlangsung alot dan nyaris tanpa peluang berarti. Aksi perebutan bola pun berlangsung semakin panas dan keras. Pelanggaran demi pelanggaran berujung kartu kuning semakin sering terjadi.
Situasi terus berlangsung tanpa solusi, sampai pada menit ke-37, Belanda mendapat hadiah sepak pojok. Sneijder yang melakukan eksekusi mengirim bola kepada Mark van Bommel yang meneruskannya kepada Joris Mathijsen di tengah kotak penalti Spanyol.
Sayang, Joris Mathijsen yang berada dalam posisi nyaris tak terkawal gagal menjangkau bola sehingga keluar lapangan.
Spanyol membalas ancaman itu melalui Pedro Rodriguez pada menit ke-38. Namun, tendangannya dari luar kotak penalti juga meleset dari sasaran.
Memasuki lima menit terakhir, pertandingan berjalan semakin cepat dan ketat. Kedua kubu sama-sama mulai lebih terbuka. Aksi saling serang pun terjadi. Namun, skor 0-0 tak berubah sampai peluit turun minum berbunyi.
Selama
babak pertama, Spanyol menguasai bola sebanyak 56 persen dan
menciptakan satu tembakan akurat dari empat usaha. Bandingkan dengan
Belanda yang melepaskan tiga tembakan akurat dari tiga percobaan. (*)