Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Bola

Kiat Pikat Perempuan Cantik Rusia

zoom-in Kiat Pikat Perempuan Cantik Rusia
tribunnews.com/deo
CANTIK - Dua model Rusia sedang berpose di Red Square, Kamis (21/6). Perempuan-perempuan Rusia menjadi daya tarik tersendiri selama Piala Dunia 2018 di Rusia. Banyak penggemar dari seluruh dunia mengakui kecantikan perempuan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Moskow di hari Minggu (24/6) sore udara terasa sejuk. Suhu makin rendah hingga mencapai 18 derajat Celcius begitu malam hari.

Tidak seperti enam hari lalu, matahari tenggelam lebih cepat meski sekarang Rusia masih berada di musim panas. Demikian dilaporkan wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto dari Moskow.

Setelah tiba di penginapan, saya memutuskan keluar lagi untuk membeli kopi hangat. Kebetulan ada sebuah kedai yang jaraknya hanya beberapa langkah dari penginapan tempat saya menginap.

Tidak ada seorangpun pembeli di kafe itu saat saya tiba pukul 21.15. Hal pertama yang saya tanyakan kepada seorang barista perempuan yang bertugas adalah pukul berapa kafe ini akan tutup. Ternyata saya hanya punya waktu 45 menit karena kedai akan tutup pukul 22.00.

Barista itu bernama Darya. Dia tergolong pengantin baru. Parasnya lumayan cantik untuk ukuran orang Indonesia yang menjadikan perempuan bule sebagai standar kecantikan.

Berbicara soal kecantikan, saya bertanya kepada Darya apa yang membuat kecantikan ruskaya, istilah untuk menyebut perempuan-perempuan Rusia, begitu tersohor. Dia hanya tertawa dan bingung bagaimana menjawabnya.

Ya, kecantikan perempuan Rusia kerap menjadi bahan pembicaraan setiap saya bertemu wisatawan-wisatawan asing di Rusia. Masyarakat dunia juga mengakui perempuan Rusia termasuk yang tercantik di dunia.

Amine Ladiki, teman sekamar saya di penginapan, termasuk yang berpendapat demikian. Amine adalah seorang pria muda asal Maroko yang tinggal di Paris, Prancis.

"Perempuan-perempuan Rusia cantik sekali. Cara mereka berbusana sangat baik," kata Amine kepada saya.

Darya memaparkan kepada saya bagaimana laki-laki di Rusia menilai kecantikan seorang perempuan Rusia. Menurut Darya, hal pertama yang laki-laki Rusia nilai dari perempuan Rusia adalah wajah.

"Hidung kecil, mata besar, bibir besar, dan berambut panjang. Laki-laki Rusia pada umumnya bertubuh pendek, sehingga mereka otomatis minder terhadap perempuan bertubuh tinggi," papar Darya yang seorang mahasiswa ilmu pendidikan.
Untuk mendekati perempuan Rusia caranya ternyata tidak sulit. Perempuan Rusia sangat menyukai laki-laki yang humoris.

Selain itu, hal pertama yang harus seorang laki-laki lakukan adalah tersenyum. Menurut Darya perempuan Rusia sejatinya ramah kepada orang lain, namun mereka bukan tipe perempuan yang mau melemparkan senyum lebih dulu kepada orang lain.

"Perempuan Rusia suka laki-laki yang tersenyum lebih dulu kepada mereka karena orang-orang Rusia pada umumnya berwajah dingin," kata Darya.

Hal ini dibantah oleh Panca Syurkani, mahasiswa Indonesia di Rusia. Menurut Panca, orang-orang Rusia pada umumnya tidak suka tersenyum kepada orang asing.

Namun demikian, Panca melihat selama Piala Dunia 2018 perempuan-perempuan Rusia cenderung bersikap lebih ramah dan terbuka kepada orang asing. Panca bilang mustahil menemukan sikap ini sebelum Piala Dunia 2018.

"Begitulah pengamatan saya selama sembilan bulan di Moskow. Sebelum Piala Dunia jangan harap ruskaya membalas senyuman kepada orang yang tidak dia kenal. Tersenyum kepada orang asing bisa diartikan sebagai menggoda," ujar Panca kepada saya.

Perempuan Rusia tidak memasang standar tinggi terhadap seorang laki-laki. Jika Anda ingin memikat perempuan Rusia, caranya sangat mudah.

"Hal pertama yang kami lihat adalah cara berpakaian. Kami tidak suka laki-laki yang mengenakan kaus. Harus kemeja. Berikutnya adalah sepatu. Sepatu harus bersih," ujar Darya.

"Bagi kami, wajah bukan nomor pertama. Hal yang penting adalah laki-laki harus mulai terlebih dulu karena kami bukan tipe perempuan yang mau memulai terlebih dulu," imbuh Darya.

Kopi Luwak

Pembicaraan saya dengan Darya berawal dari kopi karena kami berbicara di kafe tentunya. Saya memulai pembicaraan terlebih dulu soal kekayaan kopi Indonesia. Saya lalu bertanya kepada Darya apakah dia mengetahui soal kopi luwak atau tidak.

Awalnya dia bingung terhadap apa yang saya maksud sampai akhirnya saya mempertontonkan video proses pembuatan kopi luwak lewat YouTube. Di bagian pemungutan kotoran luwak, barulah dia paham apa yang saya maksud.

"Oh, saya paham sekarang. Saya pernah coba minum kopi itu. Rasanya enak sekali. Saya tahu harga kopi ini sangat mahal," katanya.

Setelah dia mengetahui asal saya, dia bercerita punya rencana berlibur ke Indonesia pada September nanti. Dia belum tahu tempat yang akan dia tuju di Indonesia.

"Saya menyukai arsitektur dan kebudayaan," ungkap Darya.

Saya merekomendasikan Yogyakarta, asal orangtua dan leluhur saya. Saya bercerita Yogyakarta adalah satu dari dua provinsi di Indonesia yang punya status istimewa.

"Wah, menarik sekali sepertinya. Mungkin saya akan coba," katanya.

Darya berencana bepergian ke Indonesia seorang diri. Dia tidak berencana mengajak suaminya berlibur ke Indonesia.

"Saya lebih suka pergi sendiri supaya lebih rileks. Kalau suami ikut, saya harus mengurus dia juga seperti hari-hari biasa," ujar Darya lalu tertawa.
Kalah Bersaing

Darya bekerja paruh waktu di kedai kopi ini. Baginya ini adalah pekerjaan sampingan. Biasanya dia bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar. Mengajar sekaligus jadi kesempatan praktik ilmu pendidikan usia dini yang dia tempuh.

Kedai kopi tempat dia bekerja baru setahun berdiri, namun usianya bakal hanya seumur jagung. Menurut Darya kedai kopi tempatnya bekerja akan berhenti beroperasi pada 15 Juli mendatang. Pemilik kedai kopi telah menutup satu kedai di kawasan Kruznetkaya.

"Ini akibat kompetisi. Di mana-mana banyak kedai kopi. Ini hal yang biasa terjadi di kota-kota besar Rusia seperti di Moskow. Kedai kopi kecil seperti ini banyak yang tutup," tutur Darya.

Bagi orang Rusia, kopi adalah bagian dari gaya hidup mereka. Darya sampai menyebut minum kopi adalah ritual bagi orang Rusia. Namun demikian, menjamurnya kedai kopi di kota-kota besar membuat persaingan bisnis makin sengit. Berbisnis kedai kopi cukup berisiko di sini.

"Ritual kami setiap pagi adalah minum kopi. Kami minum kopi sambil berjalan kaki ke mana saja," kata Darya.
Piala Dunia 2018 tidak berdampak positif kepada penjualan kedai-kedai kopi kecil di Rusia. Tidak semua wisatawan asing yang datang memiliki ritual yang sama. Selain itu, letak kedai kopi sangat berpengaruh.

"Kedai ini berada di tempat yang sepi, meskipun letaknya masih di pusat kota dan sangat dekat dari stasiun Metro," ujar Darya. (Tribunnews/deo)

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas