Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Pesta Bola

Piala Dunia 2018

Faktor-Faktor yang Bikin Timnas Inggris Bisa Juarai Piala Dunia 2018

zoom-in Faktor-Faktor yang Bikin Timnas Inggris Bisa Juarai Piala Dunia 2018
HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Kiper timnas Inggris, Jordan Pickford, diselamati rekan setimnya setelah tampil hebat dalam adu penalti kontra Kolombia pada laga babak 16 besar Piala Dunia di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018. 

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Inggris dua langkah lagi menuju final Piala Dunia 2018.

Perjalanan timnas Inggris terbilang impresif sejak fase grup Piala Dunia 2018.

Tim arahan Gareth Southgate itu melibas Tunisia (2-1) dan Panama (6-1) dalam dua laga awal di Grup G.

Namun di laga terakhir fase grup, Inggris harus tumbang dari Belgia dengan skor 0-1.

Inggris yang kemudian lolos sebagai runner-up Grup G, berhadapan dengan Kolombia di babak 16 Besar.

Meski dengan susah payah dan melalui babak adu penalti, The Three Lions akhirnya memastikan satu tempat di perempat final.

Inggris akan menantang Swedia di babak 8 Besar tersebut.

Kelolosan Inggris ke babak perempat final menghidupkan ekspektasi penggemar yang telah sangat lama tak merasakan gelar Piala Dunia.

Terakhir kali Timnas Inggris menjadi juara turnamen empat tahunan tersebut adalah pada 1966.

Berikut rangkuman 5 faktor yang membuat timnas Inggris bisa berjaya di Piala Dunia 2018, seperti dilansir BolaSport.com:

1. KRITIK DARI LEGENDA

Legenda timnas Inggris yang juga top scorer Piala Dunia 1986,Gary Lineker, sempat mengecilkan peluang Tim Tiga Singa di Piala Dunia 2018.

Menurut Lineker, skuat Inggris yang dihuni banyak pemain muda itu kurang memiliki pengalaman.

Sebagai informasi, rata-rata usia skuat timnas Inggris adalah 26 tahun, yang termuda ketiga di antara kontestan Piala Dunia 2018.

Padahal, pengalaman sangat penting untuk menghadapi turnamen besar macam Piala Dunia.

"Ini soal pengalaman. Kami tak bisa bermain dengan baik, kami tak akan memenangi Piala Dunia," ujar Lineker dilansir BolaSport.com dari Independent.

Kritik dari Lineker itu bisa menjadi cambukan bagi para pemain Inggris untuk membuktikan diri.

Para pemain muda yang jadi tulang punggung tim seperti Harry Kane, Raheem Sterling, Dele Alli, dan John Stones, tampil memukau sejauh ini.

2. STATUS NON-UNGGULAN

Dengan pemain-pemain muda yang dibawa Inggris ke Piala Dunia 2018, The Three Lions menjadi kurang diunggulkan.

Para pengamat lebih mengunggulkan tim-tim yang dihuni pemain matang seperti Brasil, Spanyol, Perancis, Jerman, dan Argentina.

Tanpa beban status unggulan, Inggris bisa tampil lepas di pertandingan.

Hal itu mereka tunjukkan ketika menggilas Panama dan Tunisia di fase grup.

Ketiadaan beban itu pula yang membuat para pemain menjadi bisa fokus ke pertandingan dan tak terlalu disorot media.

3. TIDAK ADA GENG-GENGAN

Rio Ferdinand sempat berujar bahwa faktor utama yang membuat timnas Inggris gagal di masa lalu adalah rivalitas klub.

Para pemain Inggris yang berasal dari Manchester United dan Chelsea dinilai Ferdinand tak bisa menyatu karena kedua tim bersaing keras di Liga Inggris musim tersebut.

Namun kini di bawah arahan Gareth Southgate, hal buruk tersebut tak lagi terlihat.

Begitulah kira-kira pendapat mantan pemain Tottenham Hotspur, Jermaine Defoe.

"Saat saya pertama datang ke timnas, ada sebuah blok besar. Saya hanya duduk bersama teman setim. Sementara itu ada blok Manchester United dan Chelsea yang bersaing di level klub," ujar Defoe dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.

"Gareth melihat itu semua dan itulah mengapa dia adalah pelatih yang hebat. Dia sangat cocok di timnas karena dia tahu banyak pemain bahkan sejak level U-21," tutur dia lagi.

4. PUNYA PENCETAK GOL ULUNG

Di Piala Dunia 2018, timnas Inggris banyak bertumpu pada sang kapten, Harry Kane.

Penyerang Tottenham Hotspur itu menjadi elemen vital bagi Inggris dan telah mencetak enam gol sejauh ini.

Kane pun memuncaki daftar top scorer sementara Piala Dunia 2018 mengungguli Romelu Lukaku dan Cristiano Ronaldo yang membuat empat gol.

Kendati sebagian golnya datang dari titik penalti, namun penampilan Kane mendapat pujian terutama dari publik Inggris.

"Dia tampil buruk di Piala Eropa 2016, namun dia datang ke turnamen ini dengan keadaan yang berat dan sulit karena berpacu dengan cedera dan klaim gol yang menambah tekanan," ujar mantan pemain Manchester United, Gary Neville.

"Namun dia adalah pemain yang sangat penting bagi Inggris. Dia adalah pemain kelas dunia. Kami tak memiliki banyak Harry Kane," tuturnya.

5. BERADA DI JALUR YANG LEBIH MUDAH

Timnas Inggris layak bersyukur karena menjadi runner-up Grup G.

Dengan begitu Tim Tiga Singa berada di pool yang terbilang lebih ringan dibandingkan Belgia yang jadi juara Grup G.

Inggris menghadapi Kolombia di babak 16 Besar, lalu menantang Swedia di perempat final, dan "hanya" akan menghadapi pemenang laga Rusia vs Kroasia.

Coba bandingkan dengan Belgia yang menghadapi Jepang di 16 Besar, lalu ditunggu mantan juara Piala Dunia Brasil di perempat final.

Jikapun lolos ke semifinal, Belgia akan menghadapi pemenang laga Prancis vs Uruguay.

Dengan jalur yang lebih mudah, Inggris menjadi favorit untuk menembus final Piala Dunia 2018.

"Jalur timnas Inggris luar biasa. Ini sangat luar biasa," kata Neville.

"James Rodriguez tak main untuk Kolombia dan jalur yang mereka dapatkan adalah kesempatan besar untuk ke final," ujar dia.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas