Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto dari Saint Petersburg
TRIBUNNEWS.COM, SAINT PETERSBURG - Biaya yang besar sering jadi hambatan bagi pencinta sepak bola untuk menyaksikan secara langsung gelaran Piala Dunia.
Tapi, cara yang dilakukan oleh pilot-pilot muda Indonesia ini patut dicoba.
Mereka hanya mengeluarkan uang Rp 14 juta untuk datang ke Rusia menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018.
Bekerja di sebuah maskapai penerbangan memang banyak manfaatnya.
Setidaknya itu yang didapatkan oleh Erick, Adit, dan Andre, tiga pilot muda Indonesia yang saya temui di Fan Fest Saint Petersburg, Rusia, Selasa (10/7/2018) malam waktu setempat atau Rabu (11/7/2018) dini hari waktu Indonesia.
Saya bertemu mereka bertiga secara tidak sengaja.
Tepat setelah saya melewati pintu pemeriksaan Fan Fest, saya melihat tiga laki-laki dan seorang perempuan berkerudung sedang berbincang di area kuliner Fan Fest.
Baca: Timnya Tersingkir di Babak 16 Besar, Pendukung Argentina Rugi Banyak
Saya saat itu sedang bersama Dinda, mahasiswa asal Balikpapan, Kalimantan Timur, yang kuliah di Saint Petersburg.
Dinda ternyata mengenal perempuan berkerudung itu karena mereka sama-sama mahasiswa asal Kalimantan Timur di Saint Petersburg.
Saya kemudian berkenalan dengan perempuan itu dan tiga laki-laki lainnya.
Ternyata Erick, Adit, dan Andre baru mengenal perempuan itu di Fan Fest.
Erick, Adit, dan Andre berasal dari Jakarta.
Mereka tiba di Rusia melalui Moskow pada 1 Juli lalu.
Mereka telah menyaksikan pertandingan babak 16 besar antara Kolombia kontra Inggris di Moskow pada Selasa (3/7/2018) lalu.
"Kami bidding tiket Februari lalu. Kami tergolong nekat karena waktu itu belum dapat tiket pertandingan, namun sudah bayar tiket pesawat dan penginapan," tutur Adit.
Mereka terbang ke Rusia dari Hong Kong.
Dari Jakarta ke Hong Kong mereka mendapatkan fasilitas tiket gratis menggunakan maskapai penerbangan tempat mereka bekerja.
Baca: Antara Sepak Bola dan Keimanan
"Kami di bagian flight operation. Tugas kami yang menerbangkan pesawat," ujar Erick merendah.
Di Rusia mereka berlibur tanpa biaya besar.
Kecuali Andre yang masuk menggunakan visa turis, Adit dan Erick tak perlu mengeluarkan uang untuk mengurus visa karena menggunakan Fan ID.
"Kami hanya keluar Rp 14 juta untuk 14 hari. Itu termasuk tiket pesawat, tiket pertandingan, dan tempat menginap. Murah, kan. Kami tertolong oleh fasilitas dari tempat kami bekerja," ujar Erick.
Tiket pertandingan saja mereka ambil yang murah.
Mereka beli tiket kategori ketiga seharga 115 dollar Amerika Serikat atau setara Rp 1,6 juta.
Mereka kembali ke Moskow tak lama setelah kami bertemu jelang tengah malam.
Mereka menumpang kereta dari Saint Petersburg ke Moskow pukul 02.30.
"Kami ambil yang kelas bawah supaya murah," ujar Andre.
Sejauh ini mereka baru menyaksikan langsung di stadion pertandingan antara Kolombia dan Inggris.
Baca: Anggota DPR RI ini ke Piala Dunia Rusia demi Cucu
Setelah perjumpaan kami, mereka ingin coba membeli tiket babak semifinal antara Kroasia dan Inggris di Moskow.
Mereka tertarik setelah saya menceritakan pengalaman saya membeli tiket pertandingan Piala Dunia 2018 lewat calo.
Nama di Fan ID dan tiket tidak perlu sama karena pemindaian Fan ID dan tiket di pintu masuk stadion dilakukan tidak bersamaan.
Pemindaian dilakukan hanya untuk memastikan keaslian tiket dan Fan ID. (*)