
Laporan wartawan Tribun Deodatus Pradipto dari Saint Petersburg
Beberapa pendukung Timnas Inggris diam membisu sambil menatap layar besar di Fan Fest Saint Petersburg, Rabu (11/7) malam waktu setempat.
Ekspresi mereka menandakan kekecewaan yang luar biasa karena menyaksikan tim kesayangannya harus menelan kekalahan 1-2 dari Timnas Kroasia pada babak semi final Piala Dunia 2018.
Duka tidak hanya dirasakan oleh orang Inggris. Duka ini turut dirasakan orang Kanada yang mendukung tim nasional Inggris.
"Saya dukung Inggris karena kami punya ratu yang sama. Kami berbagi ratu," ujar Jason, seorang pria asal Kanada di Fan Fest Saint Petersburg.
Terbayang rasa kecewa para pendukung tim nasional Inggris. Sedikit lagi mereka bisa melihat tim nasionalnya menyamai prestasi pada 1966 ketika mencapai babak final Piala Dunia dan menjadi juara.
It's coming home jadi slogan masyarakat Inggris jelang laga melawan Kroasia. Mereka begitu optimistis mampu menjuarai Piala Dunia 2018. Apa yang terjadi justru sebaliknya. It's coming home justru berarti tim nasional Inggris harus pulang.
Well, skuat The Three Lions belum akan pulang karena mereka harus melakoni laga perebutan peringkat ketiga melawan tim nasional Belgia di Saint Petersburg, Sabtu (14/7).
"Awalnya saya realistis soal peluang tim kami, tidak yakin bisa melaju sampai babak semi final, namun seiring perkembangan tim, saya berharap kami masuk final," ujar Goose, seorang pria asal Inggris.
Nasi sudah menjadi bubur. Masyarakat Inggris harus kembali menyaksikan kegagalan tim nasionalnya di Piala Dunia. Meski tim nasional Inggris gagal, masyarakat Inggris tetap memberikan apresiasi kepada skuat asuhan Gareth Southgate.
Skuat Inggris untuk Piala Dunia 2018 tergolong muda. Di skuat ini hanya ada tiga pemain berusia 30 tahun ke atas. Mereka adalah Gary Cahill (32), Ashley Young (33), dan Jamie Vardy (31).
"Setidaknya pencapaian mereka tergolong luar biasa karena mayoritas pemain Inggris masih muda. Mereka bikin masyarakat Inggris bangga," ujar Abbie, pendukung Inggris asal London.
"Mereka pasti bisa meraih prestasi di masa depan," imbuh Abbie.
Orang Rusia Dukung Kroasia
Kesuksesan tim nasional Kroasia turut dirasakan oleh orang-orang Rusia. Selama di Fan Fest suka cita ketika Kroasia mampu mencetak gol penyama kedudukan lebih menggelegar daripada dibandingkan saat Inggris mencetak gol pembuka.
"Saya tidak dukung Inggris. Saya dukung Kroasia," kata Yuri, seorang warga Saint Petersburg, yang menonton di Fan Fest.
Tim nasional Kroasia untuk pertama kali menembus babak final Piala Dunia. Luka Modric, dkk bahkan melebihi pencapaian pada Piala Dunia 1998 di era Davor Suker, dkk.
Orang Inggris tak sungkan menunjukkan sportivitasnya. Mereka bahkan angkat topi untuk kesuksesan dan kehebatan tim nasional Kroasia.
Menurut Conrad, seorang warga asal Inggris, menilai tim nasional Kroasia memiliki pemain-pemain bertalenta meski ukuran negaranya kecil. Conrad bilang Inggris justru harus belajar dari Kroasia dalam mengembangkan talenta pemain mudanya.
"Sepak bola usia dini kami masih butuh pengembangan. Jutaan anak-anak kami harus dikembangkan. Itu sangat krusial," kata Conrad. (Tribunnews/deo)