TRIBUNNEWS.COM - Adu kreativitas lini tengah bakal terjadi di final Piala Dunia 2018 antara playmaker Paul Pogba dan Luka Modric.
Siapakah di antara keduanya yang sanggup membawa negaranya keluar sebagai pemenang?
Timnas Perancis dan Timnas Kroasia ditakdirkan bertemu di final Piala Dunia 2018 Rusia, Minggu (15/07/2018).
Kedua tim akan menggelar pertandingan pamungkas turnamen empat tahunan itu di Stadion Luzhniki, Moskow, pada pukul 22.00 WIB.
Final diprediksi bakalan sengit, mengingat kedua tim diisi tim pemain berlabel generasi emas dan pengatur permainan kelas wahid, Paul Pogba (Perancis) dan Luka Modric (Kroasia).
Pogba dan Modric, keduanya berperan hampir sama di lini tengah timnas yang mereka bela, yakni sebagai metronom atau penyeimbang lini serang dan pertahanan tim.
Dalam Piala Dunia kali ini, Modric dinilai lebih menonjol dibandingkan Pogba menurut data yang dihimpun Opta dan Whoscored.
Bermain selama 604 menit, Luka Modric yang digadang-gadang akan terpilih menjadi pemain terbaik Piala Dunia telah menorehkan dua gol, satu assist, dan melancarkan sebelas tembakan ke gawang lawan.
Sementara itu Pogba yang bermain selama 449 menit belum membuahkan satu gol maupun assist dan hanya mampu melepas lima tembakan.
Dalam segi teknis permainan, Modric juga lebih unggul dengan melepaskan 86,4 persen operan akurat, 13 dribel sukses, 16 operan kunci, serta 10 tekel sukses.
Sedangkan Pogba dalam segi teknis memiliki nilai keakuratan operan sebesar 79,5 persen, 6 kali dribel, 8 kali melepaskan umpan kunci, dan melakukan sembilan kali tekel.
Di luar kompetisi Piala Dunia, Modric juga unggul atas Pogba dalam tiga pertemuan.
Pogba belum pernah menuai kemenangan satu pun saat berhadapan dengan Modric yang membela Real Madrid.
Pada musim 2013-2014, Juventus yang dibela Pogba kalah 2-1 dan imbang 2-2 di babak grup Liga Champions.
Pindah ke Manchester United, nasib Pogba juga tak berubah kala berhadapan dengan Modric.
Itu terjadi pada awal musim 2017-2018 di ajang Piala Super Eropa dimana MU kalah 1-2 oleh Madrid.
Paul Pogba tentu ingin memutus serangkaian hasil buruk saat berhadapan dengan Luka Modric, apalagi Prancis sedang berada di kondisi yang bagus ketimbang Kroasia.
Bila dibandingkan dengan Prancis, Kroasia berada dalam satu tingkat di bawah dalam urusan kebugaran tubuh dimana dalam dua pertandingan terakhir mereka lalui lewat perpanjangan waktu.
Predikat kurang diunggulkan juga membuat Kroasia memiliki beban psikologis yang jauh lebih baik dari juara Piala Dunia satu kali itu.
Terlebih lagi sejarah mengatakan siklus 20 tahunan Piala Dunia terbukti melahirkan jawara baru, dan Kroasia mendekati hal itu karena belum pernah sekali pun keluar sebagai juara.
Meski begitu, tak ada hal yang tak mungkin dalam sepak bola, rekor bisa terpatahkan dan sejarah baru bisa tercipta dan kita bisa saksikan langsung pada laga yang berlangsung di Stadion Luzhniki pada Minggu malam ini.