Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto dari Moskow
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Minggu (8/7/2018) lalu saya bertemu empat pria asal Nigeria di gereja Santa Ekaterina, Saint Petersburg, Rusia.
Mereka menemui Baltasar Lukem, SVD, seorang pastor asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Awalnya empat pria itu bergabung dengan saya, Baltasar Lukem, SVD, dan sejumlah asisten rumah tangga asal Filipina makan di sebuah ruang serba guna di gereja itu.
Setelah para asisten rumah tangga pergi, kami tinggal berenam.
Seorang dari empat pria itu kemudian mengajak Baltasar Lukem, SVD berbicara serius.
"Romo, kami ke sini, menemui romo karena ingin meminta tolong," kata seorang dari mereka.
Dia lalu bercerita soal bagaimana mereka bisa berada di Rusia.
Baca: Antara Sepak Bola dan Keimanan
Dia bilang mereka berempat masuk Rusia memanfaatkan momen Piala Dunia 2018.
Mereka ingin mencari suaka karena konflik berlatarbelakang agama di negara asalnya.
"Saudara-saudara kami banyak yang dibunuh. Kami tidak mau pulang," kata dia.
Awalnya mereka punya uang dan sempat menonton beberapa pertandingan Tim Nasional Nigeria.
Kini mereka mengaku telah kehabisan uang.
Mereka juga tidak punya tempat untuk menginap.
"Setiap malam kami tidur di stasiun," ujarnya.
Baltasar mengatakan kepada mereka dia tidak bisa banyak membantu.
Dia bukan pastor paroki di gereja Santa Ekaterina.
Baltasar kemudian menyarankan empat pria ini untuk berbicara langsung kepada pastor paroki Santa Ekaterina untuk mendapatkan solusi.
Baca: Suporter Timnas Inggris Pilih Dukung Kroasia
Apa yang saya temui ternyata bukan masalah kecil di Rusia.
Jumat (13/7/2018), lebih dari 70 imigran asal Nigeria berkunjung ke Kedutaan Besar Nigeria di Moskow untuk mengajukan protes.
Mereka protes karena pernah dijanjikan oleh oknum nakal bisa ke Rusia untuk menonton Piala Dunia 2018 sambil bekerja.
Jumlah yang lebih besar diyakini tersebar di kota-kota lain di Rusia.
Oknum penipu ini menjual Fan ID seharga 300 dollar Amerika Serikat atau setara Rp 4,3 juta dan tiket pergi-pulang.
Para penipu bilang orang-orang Nigeria ini bisa mendapatkan uang di Moskow.
Begitu tiba di Moskow, orang-orang Nigeria ini baru mengetahui dokumen mereka tidak valid untuk bekerja di Rusia.
Baca: Tiga Pilot Muda Indonesia Ini hanya Keluarkan Rp 14 Juta untuk Nonton Piala Dunia di Rusia
Oknum penipu kemudian membatalkan tiket penerbangan pulang para korban.
Kamis (12/7/2018) lalu beredar kabar tidak benar di orang-orang Nigeria di Moskow.
Turkish Airlines, sebuah maskapai penerbangan Turki, disebut-sebut mengatur penerbangan dari Bandara Sheremetyevo menuju Nigeria.
Polisi Rusia kemudian menangkap orang-orang Nigeria ini lalu membawa mereka ke Kedutaan Besar Nigeria di Moskow. (*)