Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Sterling Tersesat di Chelsea, Masih Pantaskah Bela Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar?

Utasan Raheem Sterling, performa menurun di bawah juru taktik anyar Chelsea, Graham Potter. Masih adakah tempat di skuad Inggris untuknya?

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Sterling Tersesat di Chelsea, Masih Pantaskah Bela Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar?
Glyn KIRK / AFP
Utasan Raheem Sterling, performa menurun di bawah juru taktik anyar Chelsea, Graham Potter. Masih adakah tempat di skuad Inggris untuknya? - Gelandang Chelsea Inggris Raheem Sterling mengontrol bola selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara Chelsea dan AC Milan di Stamford Bridge di London pada 5 Oktober 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyesuaian harus dijalani Raheem Sterling di bawah kepala pelatih Chelsea yang baru Graham Potter.

Raheem Sterling seperti 'tersesat' kehilangan angka demi angka dalam statistik di Liga Inggris.

Performa Raheem Sterling yang tengah menurun, apakah masih pantas mendapat panggilan Southgate untuk Timnas Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar?

Performa Raheem Sterling belakangan menjadi spekulasi di tengah penurunan yang dialaminya.

Baca juga: Lini Tengah Inggris, James Maddison di Antara Mount, Grealish, dan Sterling ke Piala Dunia 2022

Pemain Inggris itu mencetak dua gol di Liga Champions sejak awal September, tetapi gagal melepaskan tembakan saat kalah dari Arsenal di Stamford Bridge, Minggu (6/11/2022) malam.

Sterling telah bermain selama 596 menit tanpa gol dan assist di Liga Inggris sejak akhir Agustus.

Dia juga tidak banyak membantu tim dan tidak terlibat dalam peran yang mapan, menurut BBC.

Berita Rekomendasi

Sterling kadang bermain sebagai bek sayap, pemain sayap, atau striker hingga posisi terbaiknya sekalipun saat di bawah asuhan Graham Potter.

"Saya masih menilai Raheem Sterling sangat baik, tetapi dia terlihat sedikir tersesat," kata mantan bek Inggris, Micah Richard setelah menonton laga Chelsea vs Arsenal.

"Sepertinya dia sedikit frustasi dalam pengaturan Chelsea dan secara taktis, tidak tahu apa yang mereka ingin dia lakukan," sambungnya.

Awal Mula

Gelandang Chelsea Inggris Raheem Sterling mengontrol bola selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara Chelsea dan AC Milan di Stamford Bridge di London pada 5 Oktober 2022.
Gelandang Chelsea Inggris Raheem Sterling mengontrol bola selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara Chelsea dan AC Milan di Stamford Bridge di London pada 5 Oktober 2022. (Glyn KIRK / AFP)

Pada musim panas lalu, sejumlah tim elit Eropa seperti Barcelona dan Bayern Munchen tertarik menggunakan jasa Sterling.

Namun, Raheem Sterling lebih kepincut gabung dengan Chelsea karena visi pelatih The Blues saat itu, Thomas Tuchel.

Tapi sayang, tak lebih dari dua bulan kemudian, Tuchel nyang sukses menorehkan sejarah untuk tim London biru harus didepak dari kursi kepelatihan dan diganti dengan Graham Potter.

Graham Potter tengah merencanakan masa depan Chelsea menurut pandangannya.

Perubahan formasi dan taktiknya belum valid, termasuk dengan optimasi talenta yang dimiliki Chelsea.

"Raheem bergabung dengan Chelsea dan itu tampak seperti langkah yang sempurna untuknya," beber Richard.

"Tetapi kemudian mereka mengganti pelatih mereka dan kita semua telah melihat pergolakan yang mengikutinya," sambungnya.

"Seorang pelatih menandatangani Anda dan mengatakan Anda adalah pemain bagus, pasti membuat frustasi ketika pelatih baru datang dan ingin menggunakan Anda secara berbeda."

"Setiap pemain ingin stabilitas. Saya pikir dia berada di tangan yang baik dengan Potter, tetapi dia harus mendapatkan yang terbaik dari Raheem Sterling," jelasnya.

Musim lalu bersmaa Manchester City, penyelesaian khasnya untuk menyelesaikan operan.

Dia kurang produktif ketika bergabung dengan Chelsea, bisa dikarenakan suplai bola yang berada di sekitar gawang berkurang dibandingkan saat di Manchester City.

Lihat statistik musim lalu, Raheem Sterling melepaskan tembakan 40,1 menit, berbanding 56,5 menit saat di Chelsea.

Menit pergolnya juga turun drastis, yang awalnya 175,9 menit kini 339 menit per gol.

"Alasan dia begitu efektif di City karena dia adalah bagian dari sistem kerja," beber Ricbhard.

"nDia tahu sistem, dan dia menyesuaikannya dengan berlari seperti yang dibutuhkan tim."

"City juga bermain dengan cara yang sama, mendominasi bola, berbeda dengan Chelsea yang saat ini dalam masa transisi selalu mengubah formasi.

"Menggunakan Sterling di posisi yang berbeda tidak membantu tim. Idealnya saya ingin melihatnya melebar di lapangan di sisi kiri, sehingga dia bisa pergi ke area mana pun, baik itu ke dalam atau pun ke luar kotak 16 pass.

"Tetapi apa pun yang Anda sebugt perannya, Anda ingin dia menguasai bola di dekat gawang, bukan di areanya sendiri karena harus berlari 60 atau 70 yard untuk mendapatkan peluang menembak."

"Saat di City, dia akan selalu mengambil bola di dalam setengah area lawan. Ketika dia berlari ke area penalti, dia tahu bola akan datang karena para pemain Man City menyuplai bola kepadanya.

"Bukan itu masalahnya bermain untuk Chelsea, dia harus menciptakan sesuatunya dengan sendiri," jelasnya.

Peluang Masuk Timnas Inggris

Hal ini tentu menjadi banyak pertanyaan, apakah pantas Raheem Sterling masuk dalam skuad The Three Lions di Piala Dunia 2022 Qatar.

Terlebih sejak Euro 2020, Sterling juga mengalami masa-masa sulit.

Dia kekeringan gol dan kerap duduk di bangku cadangan.

Tapi, Southgate tetap setia, Sterling sempat membalas dengan mencetak tiga gol untuk membantu Inggris ke final Euro 2020.

Menurut Richard, Southgate tidak hanya membutuhkan performa terbaik pemain di lapangan, tetapi soal menit bermain.

"Tentu saja Anda ingin para pemain Anda dalam kondisi prima, tetapi saya pikir Southgate akan tetap bersamanya, dan saya mengerti mengapa setelah apa yang telah dia lakukan untuk Inggris sebelumnya," kata Richard.

"Sepanjang musim dia tidak bermain bagus tapi setidaknya dia banyak bermain, itulah yang dia inginkan ketika meninggalkan Manchester City.

Jika Richard pelatih Inggris, dia akan tetap memilih Sterling, bergabung dengan Harry Kane dan Bukayo Saka di lini depan The Three Lions.

"Saya akan memainkannya melawan Iran (laga perdana di Piala Dunia 2022), sebagai bagian dari tiga penyerang dengan Bukayo Saka dan Harry Kane.

"Dia pantas mendapatkan kepercayaan itu, setelah apa yang dia lakukan selama ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas