Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Michy Batshuayi, Senjata Rahasia Pelatih Timnas Belgia Roberto Martinez di Piala Dunia 2022

Nama Michy Batshuayi mungkin tak masuk line-up utama Roberto Martinez untuk gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Dia adalah seorang supersub.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Michy Batshuayi, Senjata Rahasia Pelatih Timnas Belgia Roberto Martinez di Piala Dunia 2022
Twitter @FIFAWorldCup
Pemain Timnas Belgia, Michy Batshuayi merayakan golnya ke gawang Timnas Tunisia dalam laga penyisihan Grup G Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Moskow, Rusia, Sabtu (23/6/2018) malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM- Nama Michy Batshuayi mungkin tak akan masuk dalam line-up pilihan utama Roberto Martinez untuk gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.

Michy Batshuayi tenggelam dalam kebesaran Romeru Lukaku yang selalu jadi ujung tombak nomor satu.

Namun, ketika Lukaku absen karena cedera, Michy Batshuayi yang akan akan maju.

Dan, striker berusia 29 tahun ini terbukti adalah seorang supersub.

Ini bisa terlihat dari statistik.

Lukaku hanya bermain sekali dalam setahun terakhir sementara Batshuayi mencetak empat gol dari delapan laga terakhir, dan rekor keseluruhannya adalah 26 gol dalam 47 penampilan internasional.

Bukan hitungan yang buruk.

Berita Rekomendasi

Jangan lupakan pula peran dia yang kerap terlibat dalam permainan dengan turun ke bawah, dan mencari bola sendiri.

Itu juga yang menjadi alasan Batshuayi menjadi penyerang yang terpilih dalam 26 pemain ke Qatar, dan bukannya Divock Origi.

Mantan bomber Olympique de Marseille ini meninggalkan Chelsea pada musim panas lalu, setelah enam tahun di Stamford Bridge.

Dia dikontrak dua tahun oleh Fenerbahce, dimana dirinya mengemas delapan gol, dan sebuah assists dalam 13 laga terakhir di berbagai kompetisi.

Qatar Jadi Pentas Terakhir Generasi Emas Belgia

Setelah menjadi negara nomor satu di FIFA selama lebih dari tiga tahun berturut-turut, dan mengalahkan Brasil pada perempatfinal di Piala Dunia terakhir, pasukan Belgia datang ke Qatar dengan penuh tanda tanya.

Gelaran Piala Dunia 2022 ini menjadi kesempatan terakhir skuat Belgia asuhan Roberto Martinez untuk membuktikan diri bahwa mereka memang pantas diharapkan sebagai generasi emas.

Empat tahun lalu, timnas Belgia begitu menjanjikan.
Mereka lolos penyisihan grup dengan meyakinkan, dan menyingkirkan Jepang, dan Brasil untuk mencapai semifinal dan akhirnya finis di tempat ketiga.

Itulah hasil terbaik mereka sepanjang sejarah di Piala Dunia.

Pencapaian tersebut merupakan puncak dari revolusi Belgia dalam pengembangan pemain muda menyusul tersingkirnya babak penyisihan grup dari Euro 2000 di kandang sendiri.

Martinez fokus pada pengembangan bakat individu, dan bermain dalam formasi 4-3-3.

Eden Hazard, dan Kevin De Bruyne mempelopori tim yang memancarkan kepercayaan diri dan kecemerlangan.

Namun, kesuksesan 2018 ternyata menjadi patokan tertinggi, yang sejauh ini sulit diulangi kembali.

Kekecewaan demi kekecewaan datang ketika Belgia tersingkir dari Euro 2020 di perempat final, dan kemudian berjuang untuk tampil mengesankan di Final Four Nations League beberapa bulan kemudian.

Setelah enam tahun, kesabaran publik Belgia perlahan habis terhadap "generasi emas" ini.

Seiring waktu, personel mereka pun mulai tergerus satu persatu.

Vincent Kompany telah gantung sepatu. Thomas Vermaelen juga, dengan mantan bek Arsenal itu kini menjadi salah satu asisten manajer.

Ketika Belgia melawan Wales dan Belanda di Nations League pada bulan September, tiga pemain belakang mereka berisi tiga pemain dari liga domestik, Belgian Jupiler Pro League --hal yang sangat jarang terjadi.

Mereka adalah Toby Alderweireld (Antwerp), dan Jan Vertonghen (Anderlecht), plus bek remaja Anderlecht, Zeno Debast yang melakukan debutnya pada bulan September.

Masalahnya adalah, Alderweireld, dan Vertonghen tidak berada di level yang sama seperti di Tottenham beberapa tahun lalu.

Lini pertahanan memang masalah serius bagi tim "Setan Merah". Ini terlihat jelas saat Belgia kalah dua kali melawan Belanda dalam empat bulan terakhir.

Kiper kelas dunia, Thibaut Courtois tidak bisa menghentikan semua serangan sendirian.

Opsi lain di belakang juga tidak terlalu menggembirakan.

Jason Denayer kurang terlatih setelah meninggalkan Lyon di musim panas.

Dia berlatih sendiri selama beberapa bulan sebelum menandatangani kontrak dengan Shabab Al Ahli di Dubai pada bulan Oktober.

Lini depan juga cukup memprihatinkan.

Romelu Lukaku menjalani musim yang buruk di Chelsea kemudian cedera saat kembali ke Internazionale.

Dia sempat pulih pada Oktober, tapi dilaporkan telah memburuk lagi.

Eden Hazard akhirnya bebas cedera di Real Madrid setelah tiga tahun menderita, tetapi tidak mendapatkan banyak menit bermain.

“Eden masih sangat berharga bagi Belgia,” kata Martínez tentang kaptennya.

“Pertanyaannya adalah apakah dia bisa bermain 90 menit dan apakah dia bisa menangani tujuh pertandingan dalam waktu singkat?"

Untuk bisa mengalahkan negara-negara terbaik di dunia, Belgia jelas membutuhkan para pemain andalannya dalam kondisi prima. Sayangnya, hal itu tak terjadi saat ini. Dan itu menjadi masalah besar bagi Martinez.

Dengan Hazard dan Lukaku yang sering absen, Kevin De Bruyne semakin memantapkan dirinya sebagai pemimpin di lapangan. Dia adalah pria yang mendikte segalanya.

Belgia akan sangat mengandalkan kecemerlangannya.

Di Euro 2020, De Bruyne mengalami cedera pergelangan kaki dalam kemenangan babak 16 besar melawan Portugal tetapi masih bermain – dengan suntikan – di perempat final.

Itu menunjukkan komitmennya kepada tim nasional.

Dalam 10 pertandingan kompetitif terakhir, ia telah terlibat dalam delapan dari 18 gol saat bermain sebagai No 10, tetapi beberapa kemampuan terbaiknya datang sebagai gelandang box-to-box.

Tentunya, De Bruyne tak bisa hanya sendirian. Generasi pemain Belgia berikutnya, termasuk "poster boy", Charles De Ketelaere yang bergabung dengan AC Milan di Italia, diharapkan telah cukup terintegrasi untuk memberikan kontribusi lebih kepada tim.

Belgia akan menghadapi persaingan ketat di grup F. Mereka akan menghadapi Kanada yang akan sangat bergairah lantaran bisa kembali ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986.

Ada juga tim yang disebut-sebut sebagai pembangkit tenaga listrik, Maroko lantaran seakan tak pernah kenal lelah berlari, serta kandidat juara grup, Kroasia sebagai runner-up di Piala Dunia terakhir.

Ini akan jadi momen sangat menantang bagi de Bruyne dkk, untuk membuktikan bahwa mereka memang layak disebut generasi emas.

Dan bukannya sekadar generasi perunggu. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Qatar jadi pentas terakhir generasi Emas Belgia
- Kondisi Lukaku, dan Hazard masih tanda-tanya
- Belgia akan sangat mengandalkan Kevin de Bruyne

Belgia
Peringkat FIFA: No. 2
Peringkat Regional: 1 (UEFA)
Juara Dunia: — (0)
Tampil di Piala Dunia (terakhir): 13 (Russia 2018)
Jalan ke Qatar: juara Grup E UEFA: 6M-0K-2S
Pelatih: Roberto Martinez (Spanyol) sejak Agustus 2016
Finis terbaik Piala Dunia: 3 (2018)

Jadwal Pertandingan
Kamis, 24 November 2022
02:00 WIB: Belgia vs Kanada

Minggu, 27 November 2022
20.00 WIB: Belgia vs Maroko

Kamis, 1 Desember 2022
22.00 WIB: Kroasia vs Belgia

Prakiraan Formasi
Belgia XI (3-4-3): Courtois; Faes, Alderweireld, Vertonghen; Meunier, Witsel, Tielemans, Carrasco; De Bruyne, Lukaku, E. Hazard

Skuat timnas Belgia
Kiper: Thibaut Courtois, Simon Mignolet, Koen Casteels

Bek: Toby Alderweireld, Arthur Theate, Zeno Debast, Jan Vertonghen, Thomas Meunier, Wout Faes, Thomas Meunier

Gelandang: Yannick Carrasco, Thorgan Hazard, Kevin De Bruyne, Leander Dendoncker, Amadou Onana, Youri Tielemans, Timothy Castagne, Hans Vanaken, Axel Witsel, Charles De Ketelaere, Eden Hazard, Jeremy Doku

Penyerang: Dries Mertens, Leandro Trossard, Michy Batshuayi, Lois Openda, Romelu Lukaku

Daftar 32 tim Peserta Piala Dunia 2022:

Grup A: Qatar, Ekuador, Senegal, Belanda

Grup B: Inggris, Wales, AS, Iran

Grup C: Argentina, Meksiko, Polandia, Arab Saudi

Grup D: Prancis, Denmark, Tunisia, Australia

Grup E: Spanyol, Jerman, Jepang, Kosta Rika

Grup F: Kanada, Belgia, Kroasia, Maroko

Grup G: Brasil, Kamerun, Serbia, Swiss

Grup H: Portugal, Ghana, Korea Selatan

Jadwal Pertandingan Piala Dunia FIFA 2022:

Babak penyisihan grup A, B, C, D, E, F, G, H :
20 November - 3 Desember 2022

Babak 16 besar:
3, 4, 5, 6, 7 Desember 2022 Pukul 22:00 WIB dan 02:00 WIB

Perempat Final:
9, 10, 11 Desember 2022 Pukul 22:00 WIB dan 02:00 WIB

Semifinal 1:
14 Desember 2022 Pukul 02:00 WIB

Semifinal 2:
15 Desember 2022 Pukul 02:00 WIB

Perebutan Tempat Ketiga:
17 Desember 2022 Pukul 22:00 WIB

Final:
18 Desember 2022 Pukul 22:00 WIB

BACA:

Berita Piala Dunia 2022 Qatar

Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022

Daftar Wasit Piala Dunia 2022

Profil 8 Stadion Piala Dunia Qatar

Daftar Peserta dan Pembagian Grup Piala Dunia 2022

Sejarah Piala Dunia atau FIFA World Cup

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas