TRIBUNNEWS.COM- Empat orang fans Argentina telah tiba di Doha, Qatar Senin (14/11) lalu.

Mereka tiba dengan cara yang luar biasa, mengayuh sepeda dari Afrika Selatan ke Qatar demi mendukung timnas Argentina.

Demi timnas Argentina, enam bulan perjalanan mereka tempuh dengan menggunakan sepeda ke Qatar.

Mereka adalah Lucas Ledezma, Leandro Blanco Pighi, Silvio Gatti dan Sebastian Rodriguez.

Saat tiba di Doha, Qatar mereka disambut ratusan suporter Argentina. Spanduk dan bendera Argentina raksasa dibentangkan di atas. 

Mereka larut dalam suasana bergembira bersama para suporter yang berada di Doha. 

Empat pesepeda yang juga fans Argentina menyelesaikan perjalanan lebih dari 10.000 kilometer dari Afrika Selatan ke Qatar.

Untuk menghadiri turnamen Piala Dunia. Empat pesepeda dari Argentina telah melakukan perjalanan selama 177 hari.

Mereka mencapai Doha pada hari Senin untuk menyemangati tim nasional Argentina di turnamen tersebut.

Ini adalah yang terakhir dari serangkaian perjalanan jarak jauh yang dilakukan pengendara sepeda ke acara olahraga besar.

Sebelumnya, mereka pernah melakukan perjalanan dengan sepeda ke Olimpiade RIO dan sekali lagi ke Turnamen Piala Dunia Rusia.

Menurut Leandro Pighi, yang juga berprofesi sebagai seorang penulis, dia dan teman-temannya memulai perjalanan untuk mematahkan stereotip tentang orang-orang dari Timur Tengah dan negara lain yang mereka lewati.

Argentina akan bermain melawan Saudi pada 22 November di Stadion Lusail.

Gagasan untuk perjalanan epik datang setelah Argentina memastikan tempat mereka di Qatar 2022.

Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian perjalanan bersepeda jarak jauh yang dilakukan kuartet ke acara olahraga besar.
Pada tahun 2016, keempat pria tersebut melakukan perjalanan ke Olimpiade Rio dan melakukan perjalanan serupa ke Piala Dunia FIFA terakhir di Rusia.

Penulis perjalanan, Leandro Pighi mengatakan dia ingin menghilangkan mitos dan stereotip tentang orang-orang di Timur Tengah dan dunia Arab.

“Orang-orang di Timur Tengah digambarkan dengan cara tertentu di media, tetapi kenyataannya, mereka semua sangat ramah,” kata Pighi dikutip dari Reuters.

“Semua orang sangat murah hati, terlepas dari kemampuan mereka – mereka semua bersikeras untuk berbagi makanan dan air dengan kami. Saya senang mendapat kesempatan untuk menyaksikan ini secara langsung,” katanya.

“Kami di sini untuk menginspirasi orang – untuk memberi tahu semua orang bahwa Anda dapat melakukan hal yang mustahil,” kata Matias Vercesi, pembuat konten dari Cordoba.
“Kami bangga dengan perjalanan ini dan berharap akhirnya melihat Argentina memenangkan Piala Dunia untuk ketiga kalinya.”

Bagi agen perjalanan Silvio Gatti, energi yang dirasakan para pengendara sejak tiba di Qatar sangat menginspirasi.

“Saya sangat senang berada di Qatar. Perjalanan kami panjang dan melelahkan, tetapi suasana ramah yang mengelilingi kami telah memberi kami begitu banyak energi dan menjadikan perjalanan ini sangat berharga.”
Argentina berada di Grup C bersama Arab Saudi, Meksiko dan Polandia.

Timnas Argentina akan memulai Piala Dunia mereka di Stadion Lusail melawan Saudi pada 22 November, berharap untuk mengulang kemenangan Piala Dunia sebelumnya pada tahun 1978 dan 1986. (Tribunnews/mba)

DIRECT POINTS
- 4 Fans Argentina bersepeda ke Qatar untuk Piala Dunia
- Mereka menempuh perjalana dari Afrika Selatan ke Qatar
- Mereka menempuh lebih dari 10.000 KM selama 6 bulan
- Melalui 15 negara demi dukung Messi dan kawan-kawan

Jarak 10.000 Kilometer

Fans Argentina bersepeda dari Afrika Selatan ke Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022.

Empat orang sahabat melakukan perjalanan lebih dari 10.000 km melalui 15 negara untuk mendukung Lionel Messi dan kawan-kawan di Qatar 2022

Mereka terdiri dari seorang penulis, guru, agen perjalanan, dan produser konten dari Argentina telah menyelesaikan perjalanan panjang dengan bersepeda dari Afrika Selatan ke Qatar untuk menghadiri Piala Dunia FIFA tahun ini.

Empat orang tersebut melakukan perjalanan selama 177 hari, menempuh jarak 10.000 km dan 15 negara antara Cape Town dan Doha.
Mereka bertemu di ibu kota Qatar dengan kerumunan pendukung Argentina hanya beberapa hari lagi saat Piala Dunia akan dimulai. (Tribunnews/mba)

Dari 15 Mei Sampai 14 November

Mereka melakukan perjalanan sejak Bulan Mei dan telah sampai di Qatar pada November, beberapa hari sebelum dimulai Piala Dunia.

Keempatnya mulai bersepeda pada 15 Mei dari Cape Town ke Doha, sebuah perjalanan yang akan melintasi 15 negara di dua benua.

Perjalanan mereka melintasi 15 negara di dua benua.

"Kami mengayuh 10.500 kilometer (6.524 mil) melintasi Afrika dan Timur Tengah, melewati 15 negara," kata Ledezma, seorang guru pendidikan jasmani berusia 34 tahun dikutip dari Reuters.

"Kami membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk tiba dan saksikan Piala Dunia 2022 (FIFA World Cup Qatar 2022)," imbuhnya.

“Kami memulai perjalanan ini pada bulan Mei dan setiap hari merupakan petualangan yang luar biasa,” kata Lucas Ledezma, seorang guru olahraga yang mengambil waktu di luar kelas untuk fokus pada perjalanan tersebut.

“Orang-orang di seluruh Afrika dan Timur Tengah membuka pintu mereka untuk kami. Mereka membantu kami untuk belajar tentang budaya, berbagi makanan dan bahkan mengundang kami untuk tinggal di rumah mereka. Kami mendapat sambutan yang luar biasa dari semua orang – termasuk di sini di Qatar.” (mba)

Tandai dengan Tanam Pohon

Selain untuk menonton pertandingan, perjalanan tersebut bertujuan untuk membantu lingkungan.

Setiap kilometer perjalanan ditandai dengan penanaman pohon di pegunungan Cordoba, yang terletak sekitar 600 kilometer barat laut ibu kota negara, Buenos Aires.

“Bersepeda adalah sesuatu yang indah karena kita tidak melewatkan kemana-mana, kita merasakan perjalanannya, setiap pohon kecil, setiap rumah, setiap keluarga, kilometer demi kilometer,” imbuhnya bersemangat.

Lucas Ledezma memiliki pengalaman sebelumnya dalam jenis perjalanan menggunakan sepeda seperti ini.

Dia pernah bersepeda ke Brasil untuk menghadiri Piala Dunia 2014 dan juga ke Rusia untuk putaran final 2018.

Dia telah melakukan perjalanan ke berbagai negara dengan kendaraan roda dua untuk menyemangati rekan senegaranya di Olimpiade Rio 2018 dan Copa America 2015 di Cile.

Untuk petualangannya di tahun 2022, dia bergabung dengan pembuat film dokumenter, penulis, dan agen perjalanan.

"Ada perencanaan berbulan-bulan, duduk untuk mencari tahu apa yang terjadi di setiap negara, ada investigasi mendalam," kata Pighi, penulis berusia 31 tahun. (mba)