3 Fakta soal Qatar, Negara Kecil di Tanah Arab Pertama yang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

TRIBUNNEWS.COM - Qatar merupakan negara pertama dari kawasan Timur Tengah yang ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar.

Piala Dunia edisi Qatar membuat perubahan yaitu untuk pertama kali pentas empat tahunan itu digelar pada musim dingin di Benua Eropa.

Hal itu dilakukan guna menghindari suhu musim panas yang sangat menyegat di Qatar.

Dikutip dari laman Daily Breeze, terdapat 3 fakta menarik soal Negara Qatar

Baca juga: Cara Nonton Piala Dunia 2022 Qatar di HP dan TV Digital

Sekilas Tentang Qatar

Populasi: 2.508.182 (perkiraan 2022)

Kelompok etnis: Non-Qatar 88,4 persen, Qatar 11,6 persen (perkiraan 2015)

Bahasa: Bahasa Arab (resmi), Bahasa Inggris biasa digunakan sebagai bahasa kedua

Agama: Muslim 65,2 persen, Kristen 13,7%, Hindu 15,9%, Budha 3,8%, agama rakyat <0,1%, Yahudi <0,1%, lainnya <1%, tidak terafiliasi <1% (perkiraan 2020)

Industri: Gas alam cair, produksi dan penyulingan minyak mentah, amonia, pupuk, petrokimia, tulangan baja, semen dan perbaikan kapal komersial

1. Tuan Rumah dari Asia yang Geopolitiknya Bermasalah

Sejauh ini FIFA telah menunjuk dua negara di benua Asia untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Sebelumnya negara raksasa dari Asia yaitu Jepang dan Korea yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Di beberapa turnamen terakhir, Piala Dunia dihelat di Afrika Selatan (2010), Brasil (2014), dan Rusia (2018).

Kini tahun 2022 FIFA menunjuk dari benua Asia dan jatuh kepada Qatar.

Hal ini pertama kalinya FIFA menunjuk negara di mana geopolitiknya paling bermasalah.

2. Gaji Pekerja Pembangunan Stadion Nunggak

Setelah ditunjuk FIFA untuk jadi tuan rumah Piala Dunia sejak tahun 2010, Qatar melakukan pembangunan besar-besaran.

Negara tersebut tercatat jadi tuan rumah yang menghabiskan banyak uang untuk mempersiapkan Piala Dunia 2022.

Akan tetapi di balik itu Human Rights Watch melaporkan kepada pihak berweang Qatar soal gaji pekerja pembangun stadion belum dibayar.

Bahkan gaji pekerja tersebut nunggak hingga lima bulan lamanya.

Human Rights Watch juga mengungkap bahwa terdapat penyalahgunaan upah dalam kasus tersebut.

Berkat itu pihak Qatar menanggapi dan menetapkan gaji minimum sebesar $275.

Kementrian Tenaga Kerja Qatar juga telah berjanji akan membayar semua gaji dan tunjangan yang sempat nunggak.

3. Hukuman Orientasi Seksual di Qatar

Qatar cukup ketat soal orientasi seksual warganya.

Mereka mengkrimimalkan sodomi dan hubungan sesama jenis mulai satu hingga tiga tahun.

Kemudian untuk orang yang berzina (seks di luar nikah) dijatuhi hukuman penjara.

Selain itu, apabila yang melakukan umat Islam, maka akan ada hukuman cambuk (jika belum menikah) atau hukuman mati (jika menikah).

Oleh karena itu jelang kick-off Piala Dunia 2022 Qatar telah menegaskan dilarang ada simbol LGBT hingga tidak boleh ciuman di tempat umum.

Imbasnya banyak yang menilai bahwa Piala Dunia 2022 Qatar ini penuh banyak aturan ketimbang edisi sebelumnya.

BACA:

Berita Piala Dunia 2022 Qatar

Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022

Daftar Wasit Piala Dunia 2022

Profil 8 Stadion Piala Dunia Qatar

Daftar Peserta dan Pembagian Grup Piala Dunia 2022

Sejarah Piala Dunia atau FIFA World Cup

(Tribunnews.com/Niken)