Soal Kemungkinan Presiden Jokowi Hadir di Piala Dunia 2022, Dubes RI di Qatar Berikan Penjelasan

Laporan Wartawan Tribunnews.com/ Eko Priyono dari Qatar

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Qatar, Ridwan Hassan memberikan penjelasan terkait kemungkinan hadirnya Presiden Joko Widodo ke Piala Dunia 2022 Qatar.

Ridwan Hassan menjelaskan pihak-pihak terkait masih menjajaki proses untuk memastikan kehadiran Presiden Jokowi ke Qatar.

Alhasil, Dubes Ridwan Hassan belum bisa memberikan jawaban resmi terkait hadir atau tidaknya Jokowi ke Piala Dunia 2022.

Baca juga: Fakta Menarik Qatar vs Ekuador di Piala Dunia 2022: Status Tuan Rumah Beri 3 Keuntungan The Maroon

"Tapi ini masih proses ya. Kami belum bisa memberikan jawaban yang confirm gitu ya," ungkap Ridwan Hassan sebagaimana dilaporkan jurnalis Tribunnews.com, Eko Priyono langsung dari Qatar.

"Karena informasi soal undangan itu kan sudah beredar luas ya."

"Tapi insya Allah akan dipenuhi," sambungnya.

Menurut Ridwan Hassan, kehadiran Presiden Jokowi ke Qatar akan sangat bagus bagi Indonesia.

Pasalnya, sudah lama tidak ada kunjungan resmi dari Presiden Indonesia ke Qatar.

Kali terakhir kunjungan tersebut dilakukan adalah pada 2015 silam.

Ridwan Hassan pun mendorong agar kunjungan Presiden Jokowi ke Qatar tak hanya sekadar nonton Piala Dunia 2022.

Ia berharap agar ada agenda-agenda penting yang dibawa saat rombongan Presiden hadir di Qatar.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Wasit Legendaris Italia, Pierluigi Collina Jadi Pembicara di Media Briefing

"Dan tentu kegiatannya akan diisi dengan, kira-kira, tidak cuma nonton lah ya istilahnya gitu," ujar Ridwan Hassan.

"Apa yang bisa dimanfaatkan, gitu lah ya," pungkasnya.

Baca Juga

Berita Piala Dunia 2022 Qatar

Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022

Daftar Wasit Piala Dunia 2022

Profil 8 Stadion Piala Dunia Qatar

Daftar Peserta dan Pembagian Grup Piala Dunia 2022

Sejarah Piala Dunia atau FIFA World Cup

Download Gambar Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar, Lengkap Babak Penyisihan Grup A-H

(Tribunnews.com/Guruh)