Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Tren Naturalisasi di Piala Dunia, Afrika Sedang Gencar, Koulibaly & Hakimi Contoh Gemilang

Sebanyak 137 pemain di antara 832 pemain di Piala Dunia 2022 adalah naturalisasi. Mereka bermain untuk negara yang berbeda dari negara mereka sendiri.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Tren Naturalisasi di Piala Dunia, Afrika Sedang Gencar, Koulibaly & Hakimi Contoh Gemilang
AFP/RAUL ARBOLEDA
Sebanyak 137 pemain di antara 832 pemain di Piala Dunia 2022 adalah naturalisasi. Mereka bermain untuk negara yang berbeda dari negara mereka sendiri. - Bek Senegal Kalidou Koulibaly (kanan) merayakan gol kedua timnya saat pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Ekuador dan Senegal di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 29 November 2022. (Photo by Raul ARBOLEDA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Tren naturalisasi di Piala Dunia 2022 Qatar, persentase tahun ini mencapai angka 16 persen menurut laporan Express Sport.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 1930 menurut analisis roster pemain yang ditulis Gijs van Campenhout dan Jacco van Sterkenburgm.

Analisis tersebut tertuang dalam artikel Who Counts as a Migrant Footballer? A Critical Reflection and Alternative Approach to Migrant Football Players on National Teams at the World Cup, 1930–2018.

Naturalisasi pemain sejatinya tidak terjadi hanya dalam dunia sepak bola, tetapi juga dalam berbagai cabang olah raga lainnya.

Kebangsaan seseorang biasanya diperoleh mellaui tempat lahir atau keturunan, melalui orang tua atau kakek nenek.

Baca juga: Hasil Ekuador vs Senegal: Skor 1-2, Singa Teranga Wakil Afrika Pertama di 16 Besar Piala Dunia 2022

Namun setiap negara punya perbedaan dalam beberapa hal soal memilih kebangsaannya.

Sosiolog Rogers Brubaker pernah mendemonstrasikan bagaimana sistem yang berbeda ini muncul sebagi hasil dari pendekatan sipil dan stnis terhadap keanggotaan nasional yang terbentuk di Prancis dan Jerman pada abad ke-18 dan ke-19 dalam bukunya Kewarganegaraan dan Kebangsaan di Prancis dan Jerman yang diterbitkan oleh University Press.

BERITA REKOMENDASI

Pemahaman Prancis tentang kewarganegaraan dan kebangsaan didasarkan pada hak kesulungan dan inklusif.

Setiap orang yang lahir di wilayah Prancis adalah orang Prancis, atau dalam kasus orang tuda dengan kewarganegaraan berbeda dapat menjadi orang Prancis.

Demikian juga dengan pengembangan kewarganegaraan Amerika Serikat yang didasarkan pada hak kesulungan teritorial, meskipun anak-anak warga negara Amerika Serikat yang lahir di luar negeri juga berhak atas kewarganegaraan saat lahir.

Sementara pemahaman Jerman, bagaimanapun didasarkan pada keturunan, etnokultural, dan karena itu ekslusif.

Darah keturunan, dan Volksgeist (semangat kebangsaaan) menciptakan bangsa.


Belanda menggunakan sistem serupa untuk memberi kewaganegaraan, siapa pun yang lahir dari setidaknya satu orang tua Belanda berhak atas kewarganegaraan Belanda saat lahir.

Kedua prinsip tersebut menunjukkan betapa mudahnya bagi seseorang untuk memeroleh banyak kewarganegaraan bahkan sejak lahir.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas