Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Ghana vs Uruguay Piala Dunia 2022, Kental Aroma Dendam dari Insiden Suarez & Penalti Gyan

Sejarah 12 tahun lalu di Piala Dunia 2010 mengingatkan momen menyakitkan Ghana atas Uruguay, berikut ceritanya jelang laga Piala Dunia 2022 malam ini.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ghana vs Uruguay Piala Dunia 2022, Kental Aroma Dendam dari Insiden Suarez & Penalti Gyan
TRIBUNNEWS/BAYU PRIADI
Sejarah 12 tahun lalu di Piala Dunia 2010 mengingatkan momen menyakitkan Ghana atas Uruguay, berikut ceritanya jelang laga Piala Dunia 2022 malam ini. - Timnas Ghana akan menghadapi Timnas Uruguay pada putaran ketiga babak penyisihan Grup G Piala Dunia 2022 di Qatar. Pertandingan ini dijadwalkan kick-off Jumat, 2 Desember 2022 malam. TRIBUNNEWS 

TRIBUNNEWS.COM - Dua belas tahun lalu, Ghana tersingkir di babak perempat final Piala Dunia 2010 dari Uruguay setelah melalui adu penalti.

Laga Ghana vs Uruguay tak lekang dari bumbu kontroversi sang bomber Luis Suarez yang menerima kartu merah serta kegagalan penalti Asamoah Gyan.

Kedua kubu, baik dari personal Luis Suarez dan publik Ghana yang tersakiti belum melupakan hal tersebut.

Dan kini, Ghana kembali dipertemukan dengan Uruguay dalam grup H Piala Dunia 2022 pada laga pamungkas sekaligus penentuan untuk melaju ke babak 16 besar.

Baca juga: Live Streaming Ghana vs Uruguay Piala Dunia 2022, Pelatih Black Stars Tak Dendam Agar Berkah

Reaksi Jelang Laga Ghana vs Uruguay

Bagi jutaan orang Ghana dan mungkin Afrika mungkin tersakiti dengan ulah Luis Suarez pada Piala Dunia 2010 lalu.

Mantan pemain Liverpool tersebut melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti dan berbuah kartu merah untuk dirinya.

Berita Rekomendasi

Apesnya, kondisi tersebut terjadi di penghujung waktu babak tambahan kedua dan menjadi peluang emas bagi Ghana untuk membungkam Uruguay.

Namun, Asamoah Gyan yang menjadi eksekutor penalti gagal menjalankan tugasnya.

Ghana kurang beruntung, Asamoah Gyan dan kolega kalah 4-2 atas Uruguay.

"Saya belum melupakan pertandingan itu," kata suporter Ghana yang tidak disebutkan identitasnya kepada Aljazeera.

"Itu menyakitkan saya pada tahun 2010 dan bahkan setelah bertahun-tahun, masih menyakitkan ketika saya mengingat apa yang dilakukan Suarez," tambahnya.

Pada saat itu, Ghana merupakan satu-satunya wakil Afrika (dari lima) yang sukses lolos dari penyisihan grup.

Ghana sukses mengalahkan Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia.

Mereka diambang sejarah sebagai wakil Afrika pertama yang bisa menjajaki semifinal Piala Dunia.

Namun sayang, peluang tersebut dipatahkan Uruguay dengan segala inseden dan tensi panas dalam laga tersebut.

"Emosi malam itu masih segar. Jujur masih sakit," kata Daniel Koranteng, jurnalis olahraga Citi TV yang berbasis di Accra.

"Orang Ghana tidak akan pernah melupakan Suarez. Akan lebih mudah untuk memafkan jika itu adalah tekel di dalam kotak (penalti)," tambahnya.

Kondisi tersebut mengibaratkan kegagalan terbesar Ghana ketika itu adalah Asamoah Gyan.

Pemain yang kini berusia 37 tahun itu dibuat seolah menjadi penjahat atas kegagalan tersebut.

"Faktanya, dia menggagalkan upaya Ghana yang jelas, yang secara efektif mengubah Asamoah Gyan menjadi penjahat adalah sesuatu yang tidak dapat dimaafkan," jelasnya.

Suporter lainnya yang bersuara adalah Francis Gbeddy, yang mengatakan Ghana kalah dengan kejam.

Kegagalan penalti yang dieksekusi Gyan membuatkan merasakan kesalahan, kekecewaan yang ia tanggung dari publik Afrika.

"Saya ingin mencetak gol untuk negara saya dan seluruh Afrika," kata Gyan.

"Saya merasa telah mengecewakan semua orang. Terkadang saya bertanya pada diri sendiri," jelasnya.

"Momen itu masih menghantui saya. Terkadang saya berharap akan ada kesempatan kedua bagi saya untuk membela diri," tegasnya.

Aroma Balas Dendam

Dua belas tahun berlalu, keduanya akan bertemu dalam sebuah penentuan ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Ghana ada di posisi kedua klasemen grup H, sementara Uruguay terdampar di posisi akhir.

Hasil imbang dengan syarat Korea Selatan tidak menang mencolok dari Portugal akan membawa Ghana ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Suporter lainnya berpendapat, "Suarez dan Uruguay pantas merasakan apa yang kami rasakan pada 2010. Bahkan jika Ghana tidak lolos grup, kami harus mengalahkan mereka," tutur Theophilus Addy.

"Ini akan menjadi keadilan."

Suporter Ghana lainnya, Boakye, ingin melihat negaranya tertawa setelah mengalahkan Uruguay dalam kesempatan malam nanti.

Hal tersebut akan memberikan memori pahit bagi Suarez di penghujung kariernya bersama timnas Uruguay.

"GFA (Asosiasi Sepak Bola Ghana) harus menunjukkan kepada pemain video dari pertandingan 2010 dan bagaimana warga Ghana menangis. Ini adalah waktu balas dendam," ucapnya.

"Bagus, Ghana akan melawan mereka di pertandingan grup terakhir."

"Dengan begitu, kita bisa mengalahkan mereka dan juga menyingkirkan mereka dari Piala Dunia 2022," jelasnya.

Pertandingan Ghana vs Uruguay Piala Dunia 2022 malam ini berlangsung di Al Janoub Stadium pada pukul 02.00 WIB.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas