Mukhamad Misbakhun: Belanda Vs Argentina Pertemuan Dua Filosofi Sepakbola Berbeda

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi asal Golkar, Mukhamad Misbakhun menjagokan Argentina pada gelaran Piala Dunia 2022.

Hal itu ia sampaikan dalam podcast bersama Tribunnews yang dipandu oleh News Manager Tribun Network, Rahmat Hidayat di Kantor Tribunnews, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Menurut Misbakhun, tahun ini jadi tahun yang tepat bagi Argentina untuk bisa meraih juara Piala Dunia.

Baca juga: Kronologi Diego Michiels Pukul Michael Krmencik di Laga Persija vs Borneo FC: Ludah Dibalas Ludah

Baca juga: Menhub Budi Karya Mengaku Cinta Buta pada Lionel Messi: Yakin Argentina Juara Piala Dunia 2022

Terlebih, kemungkinan tahun ini jadi tahun terakhir sang mega bintang, Lionel Messi tampil di Piala Dunia.

“Saya pecinta sepakbola yang rasional kalau Pak Menteri (Budi Karya) bilang cinta buta kalau saya adalah waktunya sepakbola memberikan penghargaan kepada Messi karena pengabdian dia kepada sepakbola,” kata Misbakhun.

“Saya katakan Argentina dengan kualitas seperti itu hanya meraih dua kali juara dunia. Di jaman Mario Kempes dan Maradona. Mario Kempes dengan kebintangannya dapat piala dunia, Maradona dengan kehebatannya dapat Piala Dunia. Masa Messi tidak dapat. Kita harus adil,” ujarnya.

Lebih lanjut, Misbakhun melihat pertandingan perempat final Argentina bertemu Belanda bakal jadi laga yang patut dinantikan.

Pasalnya kedua tim bakal memperagakan gaya permainan sepakbola yang berbeda.

Belanda dengan total footballnya sedangkan Argentina tampil dengan kelebihan individual yang dimiliki setiap pemainnya.

Lebih khusus ia memprediksi sang kapten, Lionel Messi bakal kembali menjadi tampil mengesankan dengan sentuhan-sentuhan magicnya.

“Belanda ketemu Argentina ini mempertemukan sepakbola yang berbeda ideologi sepakbolanya. Belanda dengan total football yang dikembangkan sejak belanda menganggap bahwa sepakbola itu sebagai science dan kemudian berhadapan dengan filosofi sepakbola amerika latin yang merupakan ekspresi kegembiraan,” terang Misbakhun.

“Sepakbola itu kalau di tanah latin kenapa dribel pemain itu begitu indah, tekniknya begitu menarik itu karena eksepsi kegembiraan para budak, para anak jajahan waktu itu untuk mengekspresikan ke tuan-tuan mereka. Ini lah yang harus kita berikan dukungan,”

“Misal Mbappe cetak dua gol melalui kaki kanan tapi bagi pemain Latin main sepakbola dengan kaki kanan itu hal yang biasa tapi hampir mayoritas pemain latih punya kekuatan pada kaki kiri,”

“Apalagi Messi yang bisa bermain dengan dua kakinya yang sangat luar biasa. Messi itu menurut saya melakukan hal yang taktis saat mencetak gol, tidak perlu keras tapi terarah kemudian bolanya masuk. Messi itu punya artikulasi sendiri di lapangan sepakbola,” pungkasnya.