Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Prediksi Belanda vs Argentina Piala Dunia 2022: Hadapi Messi Cs, van Gaal Lupakan Total Football

Prediksi Belanda vs Argentina di perempat final Piala Dunia 2022, Louis van Gaal lupakan total football guna ladeni permainan Lionel Messi cs.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Prediksi Belanda vs Argentina Piala Dunia 2022: Hadapi Messi Cs, van Gaal Lupakan Total Football
AFP/ALBERTO PIZZOLI
Prediksi Belanda vs Argentina di perempat final Piala Dunia 2022, Louis van Gaal lupakan total football guna ladeni permainan Lionel Messi cs - Pelatih Belanda Louis Van Gaal (kanan) mengikuti sesi latihan di Universitas Qatar di Doha, pada 8 Desember 2022 menjelang pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Belanda. (Photo by Alberto PIZZOLI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Prediksi Belanda vs Argentina di perempat final Piala Dunia 2022, Louis van Gaal lupakan total football guna ladeni permainan Lionel Messi cs.

Perempat final Piala Dunia 2022 antara Belanda vs Argentina bakal digelar di Lusail Stadium pada Sabtu, (10/12/2022) dini hari WIB.

Ada yang menarik dari penampilan Belanda di Piala Dunia 2022, dimana Louis Van Gaal mulai meninggalkan sistem total football yang selama ini melekat kepadanya.

Baca juga: Hasil Liga 1 RANS Nusantara FC vs Persikabo 1973, Skor Berakhir Imbang 1-1, RANS Makin Terpuruk

Pelatih Belanda Louis Van Gaal memberikan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022.
Pelatih Belanda Louis Van Gaal memberikan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022.
Alberto PIZZOLI / AFP
Pelatih Belanda Louis Van Gaal memberikan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022. Pelatih Belanda Louis Van Gaal memberikan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022. Alberto PIZZOLI / AFP (Alberto PIZZOLI / AFP)

Suksesnya Belanda melaju hingga babak 8 besar Piala Dunia 2022 adalah hasil dari adaptasi Louis van Gaal dengan sepakbola modern.

Berbicara Belanda pasti melekat dengan sistem total football, sepakbola atraktif yang mengandalkan kolektivitas dan ball possession yang dikenalkan Johan Cruyff.

Louis van Gaal sebagai pelatih senior adalah sosok penerus dari sistem tersebut.

Selama melatih Barcelona, Bayern Munchen, hingga Ajax Amsterdam, Van Gaal begitu idealis untuk menerapkan sepakbola indah milik Johan Cruyff itu.

Berita Rekomendasi

Namun, bersama Timnas Belanda khususnya di Piala Dunia 2022 kali ini, ia mulai menurunkan idealismenya dan beradaptasi dengan sepakbola modern.

Makin berkembangnya zaman, untuk memenangkan laga dan memulangkan trofi, sepakbola tak melulu soal bermain cantik dengan mengandalkan ball possession.

Adaptasi Van Gaal dengan Sepakbola Modern

Memang Oranje masih dibawanya tampil kolektif dengan permainan dari kaki ke kaki.

Pemilihan pemain bertahan yang ia panggil adalah tipikal stopper yang pandai membagi bola dan mem-build up serangan dari bawah.

Virgil Van Dijk, Nathan Ake, dan Justin Timber adalah tiga bek yang paling banyak mendapat menit bermain di Piala Dunia 2022.

Van Gaal sampai-sampai membiarkan Matthijs De Ligt lebih banyak duduk di bangku cadangan karena tak andal perihal membagi bola.

Namun, Van Gaal tak fokus perihal ball possession, yang ia soroti adalah bagaimana anak asuhnya mampu menjalankan transisi bertahan ke menyerang dengan baik.

Partai melawan Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022 adalah contohnya.

Oranje kalah perihal penguasaan bola dengan hanya menorehkan 42 persen ball possession.

Baca juga: Venue Piala Dunia 2022 Qatar Dibongkar, Fakta Menarik di Balik Nama Stadion 974

Namun soal efektivitas, Frenkie De Jong cs mampu lebih unggul dari The Yanks.

Gol pertama yang diciptakan Memphis Depay adalah contoh dari apiknya transisi bertahan ke menyerang anak asuh Van Gaal.

Sukses merebut bola di area pertahanan sendiri, penggawa Oranje tak buru-buru langsung membuang bola ke depan.

Namun mencari celah yang tercipta akibat garis pertahanan tinggi yang diterapkan Amerika Serikat.

Timber melakukan intersep, De Jong menerima bola, Memphis Depay membuild up dari tengah.

Dan saat memasuki sepertiga akhir, Denzel Dumfries mampu memberi umpan cut back kepada Depay dan gol pun tercipta.

Hasil akhir, Oranje mampu dibawa Van Gaal unggul 3-1 atas Amerika Serikat yang sebelumnya belum pernah merasakan kekalahan di Piala Dunia 2022.

Taktik menghadapi Argentina

van Gaal diprediksi bakal menggunakan cara yang sama guna meladeni permainan Argentina yang begitu Messi-sentris.

Messi memang mampu menjadi juru selamat Argentina di Piala Dunia lewat catatan 3 golnya.

Namun van Gaal melihat kelemahan La Pulga dalam sistem permainan yang diusung Lionel Scaloni.

Bagi pelatih berusia 72 tahun itu, Messi adalah pemain yang malas untuk membantu proses bertahan.

Penyerang Argentina Lionel Messi (kanan) mengunyah permen karet saat sesi latihan di Universitas Qatar di Doha pada 8 Desember 2022, menjelang pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Belanda dan Argentina. (Photo by JUAN MABROMATA / AFP)
Penyerang Argentina Lionel Messi (kanan) mengunyah permen karet saat sesi latihan di Universitas Qatar di Doha pada 8 Desember 2022, menjelang pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Belanda dan Argentina. (Photo by JUAN MABROMATA / AFP) (AFP/JUAN MABROMATA)

Baca juga: Cerita Joachim Sihotang saat jadi Player Escort Piala Dunia 2022 di Laga Polandia vs Argentina

Titik lemah Tim Tango dalam urusan bertahan berada di peraih 7 Ballon d'Or itu.

Praktis, Argentina hanya akan bermain dengan 10 pemain saat proses bertahan.

Otomatis, serangan balik kolektif yang diusung van Gaal bakal lebih berbahaya.

Bermain menggunakan sistem 3-4-1-2 dengan serangan balik dan transisi menyerang ke bertahan yang cepat bakal membuat Tim Tango kelimpungan.

Pun di atas kertas, lini tengah yang dimiliki van Gaal lebih mentereng ketimbang yang dipunya Lionel Scaloni.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas