Megawati: Jangan Ada yang Bilang Ibu Mega Membuang Whisnu
Whisnu yang turut hadir secara virtual tampak di layar melepaskan maskernya dan tidak bisa berkata-kata.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan telah memutuskan Ery Cahyadi-Armuji untuk maju dalam pemilihan calon wali kota Surabaya pada Pilkada 9 Desember 2020.
Padahal, nama yang menguat sebelumnya yaitu Whisnu Sakti Buana yang merupakan kader PDIP dan wakil wali kota Surabaya.
Saat pengumuman calon kepala daerah gelombang V, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan terima kasih secara khusus kepada putra mantan sekjen PDIP almarhum Soetjipto Soedjono itu.
"Saya sudah bilang sama Pak Sekjen, ada hal-hal yang kita tidak bisa menghindar. Disitu saya lihat Mas Wishnu, aku terima kasih banget loh sama Whisnu," kata Megawati secara virtual, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
"Aku tahu pasti kamu yo kelingan (teringat) sama Pak Tjip. Makanya saya sengaja suruh datangkan yang namanya Bambang Pacul sama Pak Djarot Saiful Hidayat, ada juga Mbak Puti. Jangan ada yang bilang Ibu Mega itu membuang yang namanya Whisnu. Tidak," sambung Megawati.
Baca: DPP PDI Perjuangan Resmi Usung Eri Cahyadi dan Armuji di Pilkada Kota Surabaya
Whisnu yang turut hadir secara virtual tampak di layar melepaskan maskernya dan tidak bisa berkata-kata.
"Ini saya berhadapan sama kamu. Tidak akan saya buang, terima kasih selama ini membantu Mbak Risma," kata Megawati.
Whisnu lalu tampak mengepalkan tangan ke dada, sepertinya terharu atas pesan Megawati kepadanya.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Whisnu dikenal sebagai sosok pejuang dan Ketua Umum PDIP sampai terharu dan mengucapkan terima kasih pada Whisnu, atas kerjanya selama dua periode mendampingi Risma.
Baca: Eri Cahyadi, Anak Buah Risma Ditunjuk PDIP Maju Pilkada Surabaya Punya Harta Rp 3 M, Ini Daftarnya
"Buat Mas Whisnu, terima kasih telah bekerja bersama Bu Risma membangun Surabaya. Pengabdian itu bukan hanya di eksekutif, tapi juga di struktur partai dan legislatif," papar Hasto.