Keponakan Prabowo Subianto Raih Peringkat II Sekolah Cakada PDIP Gelombang III
Rahayu Saraswati adalah keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meraih peringkat II dalam Sekolah calon kepala daerah (Cakada) PDI Perjuangan (PDIP) Gelombang III.
Hal itu diumumkan saat penutupan Sekolah Cakada PDI Perjuangan (PDIP) Gelombang III, pada Selasa (15/9/2020) malam,
Rahayu Saraswati adalah keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ketua DPP PDIP bidang kehormatan Komarudin Watubun menjelaskan, 212 peserta menjalani tes awal (pretest) dan tes akhir (post test) kegiatan yang dimulai sejak Minggu (13/9/2020) lalu.
Baca: Respons Rahayu Saraswati Ditunjuk Prabowo Jadi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Dari 212 peserta, 184 adalah cakada nonkader partainya.
Selain kedua tes tersebut, pihak sekolah juga membuat penilaian proses secara keseluruhan.
"Maka tiga nama calon kepala daerah terbaik yang mengikuti sekolah kepala daerah ini. Kalau ini penilaian dari seluruh aspek selama mengikuti sekolah ini. Yang pertama, Dewi Khalifah dari Sumenep. Kedua, Rahayu Saraswati dari Tangerang Selatan. Rupanya saat ini masa kebangkitan perempuan," kata Komaruddin melalui keterangannya, Rabu (16/9/2020).
Baca: Dikabarkan Positif Covid-19, Ini Penjelasan Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati
Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, semua cakada PDIP, termasuk yang nonkader, menuju pada satu tujuan sama.
Yaitu bagaimana bekerja mewujudkan kesehteraan, keadilan, dan kemajuan bagi rakyat di daerah.
"Siapapun dan dari mana pun, apa pun agama dan sukunya, apapun latar belakang dan parpol kita semua, tetapi yang pasti, kita semua adalah bersaudara, sebangsa dan setanah air yang dituntut memberikan yang terbaik dalam diri kita semua, sebagai pemimpin negarawan yang mencintai Indonesia, yang selalu berbagi kebaikan, memberikan warisan nilai kebaikan di tempat kita semua," kata Djarot.
Baca: Paguyuban Tunggal Rahayu, Pemimpin Mengaku Tak Ubah Lambang Negara dan Punya Ribuan Anggota
Djarot mengingatkan, pendidikan itu adalah awal perjuangan. Semuanya harus ingat bahwa memenangkan pilkada adalah satu hal, namun ujian sesungguhnya justru pada saat sudah terpilih nanti.
"Kita semua diberikan satu-satunya kehidupan oleh Allah SWT, maka hidup kita harus didarmabaktikan untuk membuat kebaikan, bekerja keras memajukan masing-masing daerah. Maka kerja-kerja membumikan ideologi Pancasila, tak akan pernah selesai," ucap Djarot.
"Percayalah, apa yang sudah kita kerjakan dengan sebaik dan seikhlasnya, akan dikenang sebagai warisan dan nilai baik yang akan dinikmati anak-anak kita dan cucu-cucu kita," pungkasnya.