DPD RI Ajak Rakyat Indonesia Tunda Pilkada 2020
Fachrul mendesak Presiden dapat memperhatikan dan mengutanakan keselamatan 105 juta rakyat Indonesia di 270 daerah yang akan melaksanakan pilkada.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi mengajak seluruh rakyat Indonesia agar menunda pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Alasannya karena pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan.
Fachrul yang juga alumni UI sangat prihatin atas kondisi Covid-19 yang belum berakhir ini.
"Kami DPD RI hingga kini masih tetap meyakini Covid ini akan terus bertambah, bila keramaian masih tetap terjadi dimana-mana, apalagi akhir-akhir ini kita melihat pendaftaran calon-calon kepala daerah di KPU, hampir tidak bisa diawasi bahkan dikontrol," Kata Fachrul, dalam keterangan yang diterima, Minggu (20/9/2020).
Fachrul mendesak Presiden dapat benar-benar memperhatikan dan mengutanakan keselamatan 105 juta nyawa rakyat Indonesia di 270 daerah yang akan melaksanakan Pilkada.
"Saat ini nyawa lebih utama, kekuasaan politik masih bisa kita pikirkan di masa depan, hanya satu solusi, tunda Pilkada sebagaimana diatur dalam pasal 122a Undang-Undang No. 6 tahun 2020," ujarnya.
Dia menilai Pilkada di bulan Desember 2020 tidak akan maksimal dan akan membuka klaster-klaster baru di setiap daerah.
"Ini karena kita hadirkan keramaian-keramaian baru di setiap daerah, kalau begini terus kapan berakhirnya Covid-19 dan vaksin pun belum ditemukan," lanjutnya.
Baca: JK Saran Pilkada Ditunda, Pengamat: Kepala Daerah Punya Kuasa Politik Dalam Tangani Covid-19
Ia melihat bagaimana sejumlah elit penyelenggara seperti Ketua KPU Pusat dan anggota komisioner KPU dan bahkan penyelenggara pilkada di daerah yang positif Covid-19.
"Bagaimana Pilkada terus dilaksanakan? Saya mengajak rakyat Indonesia khususnya di 105 juta yang berada di daerah yang akan mengalami pelaksanaan Pilkada untuk kita sama-sama bijak meminta Pilkada 2020 ini agar ditunda di 2021, agar kita menjauhkan dulu dari Covid-19," katanya.
"Lawan kita Covid-19, bukan rival politik kita, mari kita selamatkan Indonesia dari Covid-19, setelahnya baru kita berkompetisi secara demokrasi secara sehat secara bersama-sama," ujarnya.