Pasangan I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa Lawan Kotak Kosong di Pilkada Badung 2020
Terkait kampanye, Giri Prasta menyerahkan sepenuhnya kepada tim pemenangan. Paslon tunggal ini menargetkan perolehan suara di atas 90 persen.
Editor: Dewi Agustina
Sedangkan paslon Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta) mendapat nomor urut 2. Jaya-Wibawa diusung PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, PSI, dan didukung oleh PKB dan Perindo. Amerta diusung Partai Golkar, Demokrat dan NasDem.
"Kami menetapkan bahwa pasangan calon nomor 1 I Gusti Ngurah Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa dan pasangan calon nomor 2 Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara," kata Ketua KPU Denpasar, Wayan Arsa Jaya.
Acara pengundian nomor urut hanya dihadiri dua paslon, LO serta tim kampanye.
Para undangan yang terdiri dari forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), para ketua partai, termasuk para istri kedua paslon menyaksikan secara virtual melalui zoom meeting dari tempatnya masing-masing.
Baca: Muhammadiyah Jateng Harap Jokowi Merenung 1-3 Hari untuk Putuskan Kebijakan Soal Pilkada Serentak
Awak media dan petugas kepolisian menunggu di halaman hotel.
Setelah pengundian nomor urut, dilaksanakan penandatanganan berita acara penetapan nomor urut, kesepakatan mengenai kampanye dan persetujuan spesimen surat suara oleh masing-masing paslon.
"Ada penandatanganan pakta integritas untuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan, damai dan ramah lingkungan," kata Arsa Jaya.
KPU Denpasar akan membuka masa kampanye pada Minggu (27/9/2020) yang dirangkai peluncuran maskot dan jingle Pilkada Kota Denpasar 2020.
Acara ini akan digelar secara daring dengan mengundang paslon dan tim kampanye.
Raut wajah bahagia terlihat dari pasangan I Gusti Ngurah Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) setelah mendapat nomor urut 1.
"Astungkara semuanya berjalan lancar, kami tadi dapat nomor urut 1," kata IGN Jayanegara alias Gung Jaya seusai pengundian.
Ia menyebut nomor 1 memiliki arti dalam ajaran Agama Hindu yakni Tri Kaya Parisudha.
Maknanya Berpikir yang benar (Manacika) - Satya Hrdaya - satunya pikiran.
Berkata yang benar (Wacika) - Satya Wacana - satunya tutur. Hal ini sangat penting dimiliki pemimpin sebagai pelayan masyarakat.