Survei SMRC: 71 Persen Masyarakat Menyukai Eri Cahyadi, Machfud Arifin 66 Persen
Berdasarkan hasil survei, calon wali kota Eri Cahyadi disebut lebih disukai warga Surabaya ketimbang Machfud Arifin.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei menjelang Pilkada Surabaya 2020.
Berdasarkan hasil survei, calon wali kota Eri Cahyadi disebut lebih disukai warga Surabaya ketimbang Machfud Arifin.
SMRC mencatat, sebanyak 71 persen menyukai Eri Cahyadi. Sementara, Machfud Arifin sebanyak 66 persen.
Deni Irvani, Direktur Riset SMRC mengatakan Eri Cahyadi lebih banyak dipilih karena dia dinilai punya kualitas personal yang lebih positif dibanding Machfud Arifin.
"Di antara yang tahu, yang suka kepada Eri 71 persen lebih tinggi dibandingkan Machfud 66 persen. Ini yang menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin," kata Deni melalui keterangannya, Minggu (22/11/2020).
Sementara itu, elektabilitas Eri Cahyadi-Armuji mencapai 48,5 persen, unggul dengan selisih 11,2 persen atas Machfud Arifin-Mujiaman yang meraih elektabilitas 37,3 persen.
Sisanya (14,2 persen) masih belum menentukan pilihan.
"Dari sisi tingkat kedikenalan (awareness) Eri Cahyadi memang hampir sama dengan Machfud Arifin," kata Deni.
Baca juga: Pengamat Prediksi Pasangan yang Diusung PDIP di Pilkada Surabaya akan Dapat Efek Elektoral Risma
Secara personal, rekam jejak dan kinerja baik Eri Cahyadi memang sudah dikenal oleh warga Surabaya.
Saat Pemkot Surabaya melakukan perombakan besar-besaran tahun 2018 silam, nama Eri dipilih untuk mengisi jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) yang sempat kosong selama 5 bulan.
Posisi ini juga dulu sempat diduduki oleh Tri Rismaharini sebelum menjadi Wali Kota.
Tak hanya Kepala Bappeko, pria yang merupakan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tahun 1999 tersebut juga merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya.
Melalui dua jabatan strategis tersebut, Eri dianggap berhasil mengeksekusi program-program kerakyatan yang dicetuskan Risma selama memimpin Surabaya.