Golput Unggul di TPS Menantu Jokowi
Di Pilwalkot Solo, pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa unggul telak dengan perolehan suara di atas 80 persen
Editor: Hendra Gunawan
*Anak-Menantu Jokowi Menang Versi Quick Count
*Bajo 'Curi' 24 Suara di TPS Gibran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, unggul dalam penghitungan cepat atau quick count Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.
Di Pilwalkot Solo, pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa unggul telak dengan perolehan suara di atas 80 persen atas lawannya pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
Hasil quick count yang dilakukan lembaga survei Charta Politika dengan 99 persen suara masuk mencatat, pasangan Gibran-Teguh meraup 87,13 persen, sementara Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) hanya meraih 12,87 persen.
Tak berbeda jauh dengan survei Charta Politika, hasil quick count yang dilakukan VoxPol Center Research & Consulting mencatat pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa meraih suara 86,65 persen, sementara Bagyo Wahyono dan FX Supardjo meraih 13,34 persen.
Baca juga: Hasil Pilkada Solo 2020 Data KPU per Kamis 10 Desember Pagi: Gibran-Teguh Unggul 86,4%
Sementara berdasarkan quick count yang dilakukan internal DPC PDIP Solo, Gibran-Teguh meraih 85,14 persen, dan lawan mereka Bagyo Wahyono-FX Supardjo meraih 14,86 persen.
Di Pilwalkot Medan, pasangan calon wali kota dan wali kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman juga unggul dari pasangan petahana Akhyar Nasution-Salman Alfarisi menurut quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga.
Hasil penghitungan cepat atau quick count Charta Politika menunjukkan pasangan Bobby-Aulia meraup 55,29 persen, sementara Akhyar-Salman mengantongi 44,71 persen suara. Penghitungan ini didapat dari 100 persen suara yang masuk per pukul 18.43 WIB, Rabu (9/12).
Baca juga: Anggota Komisi II DPR Apresiasi Penyelenggaraan Pilkada di Masa Pandemi Covid-19
Sementara menurut lembaga survei Indo Barometer, Bobby-Aulia menang dengan perolehan suara 55,26 persen.
”Dari hitungan quick real count yang dilakukan Indo Barometer, diprediksi pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman unggul di Pilkada Kota Medan," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.
Hasil tak jauh berbeda dicatat lembaga survei Voxpol Center. Hasil quick count Voxpol Center dengan suara masuk 98,57 persen menunjukkan Bobby Nasution- Aulia Rachman mendapat 52,70 persen, sementara Akhyar Nasution-Salman Alfarisi hanya memperoleh 47,29 persen.
Namun meski unggul menurut quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, dalam Pilwalkot Medan ini pasangan Bobby-Aulia ternyata ’kalah’ suara dari golput alias orang yang tidak memilih di TPS 22 di Komplek Taman Setia Budi Indah Medan Blok VV. TPS itu merupakan tempat Bobby, istri, dan keluarganya mencoblos di Pilkada 2020.
Baca juga: Tiga Jenderal Polisi Tumbang, Brigjen Zaenal Arifin yang Menangi Pilkada 2020 Kaltara
Dari hasil penghitungan suara di di TPS 22 itu, Bobby-Aulia hanya meraih 73 suara. Jumlah itu bahkan kurang dari separuh surat suara yang tak terpakai, yakni 190.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Fauzan menjelaskan di TPS 22 ada 314 pemilih yang terdaftar. Dari jumlah itu hanya 124 yang menggunakan hak suaranya.
Baca juga: Hasil Pilkada Jawa Tengah 2020 Data KPU: Solo Lebih Unggul Gibran, Kota Semarang Lawan Kotak Kosong
"Jadi kertas suara yang terpakai di TPS 22 sebanyak 124 kertas suara," kata Fauzan di Medan. Dari 124 suara yang terpakai itu, 73 suara mengalir ke paslon Bobby-Aulia dan 49 untuk paslon Akhyar-Salman. Ada 2 surat suara tercoblos tetapi tidak sah.
Mengenai 190 orang yang tidak menggunakan hak pilihnya, Fauzan menduga ada faktor pandemi virus corona. Dia menduga warga cemas tertular virus corona.
"Sudah bisa ditebak itu (golput). Pengaruh Covid pasti ada," jelasnya.
Fauzan mengaku sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Akan tetapi, ternyata masih sedikit jumlah warga yang mau datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya. "Kita datang ke masyarakat yang ada di DPT. Ternyata yang datang hanya 124 orang," ucapnya.
Adapun di TPS 22 Kelurahan Manahan, Banjarsari, Solo, tempat Gibran mencobolos, angka golput mencapai 33,7 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT).
"Di sini DPT-nya 314 orang, yang datang 208 orang. Dari 208 itu, 195 suara sah dan 13 suara tidak sah," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 22 Manahan, Toto Saronto. Sehingga dari TPS itu ada 106 orang yang tak datang atau 33,7 persen tak menggunakan hak pilihnya.
Menurut Toto, jumlah partisipasi pemilih pada pemilihan kali ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dia memperkirakan masyarakat enggan datang karena dalam masa pandemi Covid-19.
"Menurun tahun ini, mungkin karena pandemi. Padahal kita sudah siapkan hand sanitizer, thermo gun, sabun, masker, sarung tangan. Tapi ya seperti ini hasilnya," imbuhnya.
Dari 208 pemilih yang memberikan suara di TPS 22 itu, pasangan Gibran-Teguh meraup 171 suara atau sekitar 87,7 persen. Sedangkan Bagyo-Supardjo berhasil 'mencuri' 24 suara atau sekitar 12,3 persen.
Tunggu Hasil KPU
Menanggapi hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei maupun internal PDIP tersebut, Gibran mengaku bersyukur. Namun demikian, ia juga menegaskan bahwa dirinya tetap akan menunggu hasil resmi dari KPU.
Gibran pun mengimbau kepada para pendukungnya untuk tidak melakukan perayaan kemenangan karena masih suasana pandemi Covid-19.
”Ini masih quick count masih tunggu hasil resmi KPU. Garis bawahi ke semua pendukung yang ada di luar sana, hari ini tidak ada selebrasi sama sekali. Masih di tengah pandemi,” ungkap dia.
Putra sulung Presiden Jokowi itu juga mengungkapkan rencananya menemui rivalnya, Bagyo-Supardjo. Pertemuan itu akan dilakukan jika jadwal keduanya sudah longgar.
”Untuk saat ini (agenda pertemuan dengan Bajo) belum ada. Kalau sudah pada waktunya, saya dan Pak Teguh akan sowan dengan Pak Bagyo dan Supardjo," kata Gibran saat konferensi pers di posko pemenangannya, Solo, Rabu (9/12).
Gibran mengatakan, pertemuan tersebut bagian dari merangkul semua pihak usai Pilwalkot Solo.
”Biar bagaimana pun ini sudah selesai (Pilwalkot Solo), tidak ada kubu-kubuan lagi. Semua warga Solo bahu-membahu, membantu untuk membangun Solo lebih baik lagi ke depan," kata dia.
Senada dengan kakak iparnya, Bobby Nasution di Medan juga meminta pendukungnya bersabar menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU.
"Kita sama-sama semua pengusung, pendukung, kita tunggu real count. Hasil resmi dari KPU," kata Bobby saat silaturahmi bersama relawan di Posko Pemenangan Bobby-Aulia di Jalan Putri Hijau, Medan, Rabu (9/12).
Bobby juga mengucapkan terima kasih kepada partai pengusung hingga relawan. Dia mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk Medan ke depannya.
"Terima kasih kepada para pendukung," ucapnya.
Selain itu, Bobby mengingatkan pendukungnya kegiatan silaturahmi yang digelar bukan perayaan. Dia mengatakan quick count hanya merupakan salah satu metode ilmiah dan bukan hasil resmi dari KPU.
"Perhitungan cepat, ini perhitungan ilmiah," ucapnya.(tribun network/tim)