Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Legowo di Pilkada Serentak

Partai Demokrat tidak mempersoalkan kekalahan pada Pilkada serentak 2020 di Tangerang Selatan, Kota Medan, dan Sumatera Barat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Demokrat Legowo di Pilkada Serentak
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Ilustrasi pilkada 

'Menang Tidak Terbang, Kalah Tidak Patah'

Pengamat: UAS Tak Berpengaruh Menangkan Ahyar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Demokrat tidak mempersoalkan kekalahan pada Pilkada serentak 2020 di Tangerang Selatan, Kota Medan, dan Sumatera Barat.

Sekretaris Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, hasil hitung cepat dari berbagai lembaga merupakan cerminan yang paling memadai, dan mendekati kenyataan.

"Tentunya dapat menerima hasil hitung cepat yang ada, termasuk Pilkada Tangsel, Kota Medan dan Pilgub Sumbar. Kami bisa menerima dan berlapang dada," papar Kamhar, Kamis (10/12) kemarin.

Menurutnya, kontestasi politik memang memiliki dinamika dan volatilitas yang tinggi, di mana ada daerah yang diperkirakan menang, ternyata belum sesuai harapan hasilnya.

Baca juga: Update Hasil Pilkada Jawa Timur 2020 Data KPU Jumat Pagi: Surabaya, Kediri, Malang, hingga Pasuruan

Baca juga: 4 Artis Diprediksi Kalah dalam Real Count Pilkada 2020, Adly Fairuz Pilih Unggah Foto Bareng Istri

Baca juga: Update Hasil Pilkada Solo 2020 Jumat Pagi: Gibran-Teguh Unggul 86,5%, Berikut Riciannya

"Ada daerah yang tidak terlalu diunggulkan, ternyata hasilnya menggembirakan, dan ada yang memang hasilnya sejak awal sesuai harapan.

Berita Rekomendasi

Konsekuensi dari sebuah kontestasi tentunya ada yang menang dan ada yang kalah.

Mengutip pernyataan Mas Ketum AHY, sometimes we win, some times we learn. Menang tidak terbang, kalah tidak patah," sambungnya.

Kamhar menyakini Siti Nur Azizah yang bertarung di Pilwakot Tangerang Selatan serta Ahyar Nasution di Kota Medan dan Mulyadi di Sumatera Barat, dapat berlapang dada jika nyatanya nanti belum dapat meraih kemenangan.

"Mereka adalah politisi-politisi yang berjiwa kesatria, yang akan berjiwa besar dan berlapang dada, serta menjadikan ini sebagai pembelajara," tutur Kamhar.

Hingga kemarin, berdasar hitung cepat dari berbagai lembaga, Azizah berpasangan dengan Ruhamaben memperoleh sekitar 23,58 persen.


Pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi hanya mendulang sekitar 45,88 persen. Kemudian, Mulyadi-Ali Mukhni memperolehan suara sekitar 26,55 persen.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, dukungan tokoh Ustad Abdul Somad (UAS) ke Paslon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi tak berpengaruh di Pilkada kota Medan.

Pasalnya, lawan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi adalah menantu Presiden Jokowi yakni Bobby Nasution.

"Tak ada dampaknya bagi Akhyar karena yang dilawan menantu presiden.Tak ada rumusnya anak atau menantu presiden kalah," kata Ujang.

Pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman sementara unggul dalam hitung cepat KPU.Ujang menyebut, bahwa UAS adalah tokoh yang hebat, namun, dalam konteks Pilkada Medan sulit untuk mengalahkan Bobby.

Ia menilai, menantu presiden itulah yang tak bisa dikalahkan oleh siapapun.Namun, UAS akan memiliki dampak yang besar terhadap dukungan jika di daerah lain.

"Kebesaran UAS di daerah lain bisa saja memenangkan pilkada atau kontestasi politik lainnya," katanya.(tribun network/sen/yud)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas