Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: PDIP dan Gerindra Berpeluang Dulang Suara untuk Pemilu Legistatif

PDI Perjuangan dan Partai Gerindra diprediksi lebih berpeluang mendulang perolehan suara legislatif dalam Pemilu 2019.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat: PDIP dan Gerindra Berpeluang Dulang Suara untuk Pemilu Legistatif
Kolase TribunJakarta.com/Instagram Joko Widodo/Kompas TV
Joko Widodo - Prabowo Subianto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan dan Partai Gerindra diprediksi lebih berpeluang mendulang perolehan suara legislatif dalam Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin kepada Tribunnews.com, Senin (13/8/2018).

Baca: Fadli Zon: Prabowo-Sandiaga Akan Fokus Selesaikan Masalah Ekonomi

Menurut dia, dalam sistem Pemilu serentak, faktor figur calon Presiden (capres) dan calon Wakil Presiden (cawapres) pada tingkat tertentu dipercaya efektif untuk memengaruhi pemilih potensial.

"Tak lain agar pada Pemilu legislatif mereka mau memberikan suaranya kepada parpol yang kadernya menjadi capres atau cawapres," ujar Said.

Baca: KPU Dorong Tudingan Adanya Mahar Politik dalam Pilpres 2019 Dilaporkan ke Bawaslu

Sebagaimana diketahui PDI Perjuangan, Golkar, PKB, Partai NasDem, PPP, Partai Hanura, Partai Perindo, dan PSI, mengusung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Sedangkan Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKS, dan Partai Berkarya mengusung dan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Berita Rekomendasi

"Sehingga dalam konteks ini PDIP dan Gerindra diperkirakan lebih berpeluang untuk memperbanyak perolehan suara legislatif. Sebab, hanya dua parpol itulah yang berhasil mendudukan kadernya sebagai capres," ujar Said.

Baca: Fadli Zon Beberkan Kriteria untuk Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga

Sementara partai politik lain yang ikut mengusung dan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf dan pasangan Prabowo-Sandi dikatakannya akan berat untuk mendulang suara untuk Pemilu Legislatif.

"Tetapi karena Jokowi, Ma'ruf, Prabowo, dan Sandi bukan kader mereka, maka agak berat mengarahkan pemilih potensial untuk mencoblos partai-partai itu di Pileg," jelasnya.

Parpol-parpol tersebut, imbuhnya, hampir dipastikan akan kalah bersaing dengan PDI Perjuangan dan Gerindra dalam urusan mengklaim kedekatan dengan para capres-cawapres.

Sebab, kata dia, selama masa kampanye nanti PDI Perjuangan dan Gerindra diduga akan membangun persepsi dimasyarakat bahwa Jokowi adalah PDI Perjuangan dan Prabowo adalah Gerindra.

Sebab itu, menurut dia, kalau partai-partai pengusung dan pendukung yang lain itu terlalu bersemangat mengampanyekan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, muncul kekhawatiran pemilih potensial nantinya justru akan memberikan suara legislatifnya kepada PDI Perjuangan atau Gerindra.

"Jadi, partai-partai pengusung dan pendukung para capres-cawapres selain PDI-Perjuangan dan Gerindra kemungkinan hanya dapat mengandalkan pemilih loyal mereka masing-masing dengan dukungan figur para caleg," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas